Untuk memahami bagaimana individu dalam sebuah organisasi berbagi informasi dan ide, penting untuk memeriksa gaya komunikasi mereka. Gaya komunikasi adalah perpaduan unik dari perilaku interpersonal yang disesuaikan untuk situasi tertentu. Setiap gaya terdiri dari serangkaian tindakan dan kata-kata yang bertujuan untuk menimbulkan respons tertentu. Keefektifan gaya komunikasi bergantung pada niat pengirim dan harapan penerima.
Gaya Komunikasi Kepemimpinan
Gaya komunikasi yang mengendalikan, sering disebut sebagai Gaya Mengontrol, ditandai dengan kecenderungan yang kuat untuk membatasi, memengaruhi, dan mengelola tindakan, pikiran, dan reaksi orang lain. Individu yang menerapkan gaya ini biasanya adalah komunikator satu arah. Pendekatan ini dapat dibagi menjadi beberapa komponen utama, termasuk:
The Controlling style
Gaya komunikasi pengendali didefinisikan sebagai keinginan yang kuat untuk membatasi, memanipulasi, dan mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan orang lain. Individu yang menggunakan gaya ini sering kali merupakan komunikator satu arah. Alih-alih berusaha untuk terlibat dalam diskusi kolaboratif, mereka bertujuan untuk memberi tahu orang lain tentang tindakan dan keputusan mereka. Gaya ini sering digunakan untuk memotivasi dan mengarahkan orang lain secara efektif, sering kali melalui kritik. Namun, gaya ini dapat bersifat negatif, sehingga menimbulkan reaksi yang tidak menyenangkan dari pihak yang dikendalikan.
The Equalitarian style
Fitur utama dari gaya komunikasi yang setara adalah pembentukan pemahaman bersama atau kesamaan. Pendekatan ini melibatkan pertukaran pesan lisan dan tulisan dua arah, mendorong komunikasi yang terbuka dan transparan. Setiap anggota organisasi dapat dengan bebas mengekspresikan ide dan pendapat dalam suasana yang santai, kasual, dan informal. Lingkungan ini mendorong kesepakatan dan pemahaman bersama di antara anggota tim.
Individu yang mengadopsi gaya equalitarian ini biasanya memiliki rasa kepedulian yang kuat dan kemampuan untuk membangun hubungan yang positif baik secara pribadi maupun profesional. Gaya ini meningkatkan komunikasi dalam organisasi dengan mengedepankan empati dan kerja sama, terutama dalam menangani masalah yang kompleks. Gaya ini juga memastikan bahwa informasi dibagikan secara bebas di antara semua anggota, menumbuhkan budaya kerja yang kolaboratif dan inklusif.
The Structuring Style
Gaya komunikasi terstruktur menggunakan pesan tertulis dan lisan untuk menetapkan perintah yang jelas, jadwal tugas, dan kerangka kerja organisasi. Pengirim berfokus untuk memengaruhi orang lain dengan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan, dan prosedur. Menurut Stogdill dan Coons dari Biro Penelitian Bisnis di Ohio State University, pendekatan ini sejalan dengan dimensi kepemimpinan yang efektif yang dikenal sebagai Initiating Structure. Mereka mendefinisikan Initiating Structure sebagai kemampuan pemimpin untuk merencanakan dan mengomunikasikan pesan yang memperkuat tujuan organisasi, memperjelas penugasan, dan menjawab pertanyaan yang mungkin muncul.
The Dynamic Style