Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perjanjian PBB dan NATO yang Menyebabkan Semakin "Arogan"

6 Februari 2022   13:02 Diperbarui: 6 Februari 2022   15:05 11927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustration Nato and UN Flag (nato.int)

Sehingga pada kesimpulan akhir saya, PBB memang seperti macan "ompong" karena praktis tidak memiliki pasukan resmi, hanya pasukan penjaga perdamaian. NATO lah menjadi andalan mereka dalam menangani berbagai krisis militer di beberapa negara. Sedangkan perlu dicatatan kerjasama UN atau PBB dengan NATO bukan hanya mencakup hal ini.

Jika kembali ke krisis Rusia-Ukraina, Rusia sendiri pasti merasa ketar-ketir dengan kekuatan NATO, bukan soal persenjataan jarak jauhnya tidak mampu melumpuh lantahkan ukraina, namun Rusia sendiri telah melanggar piagam PBB. Dengan pergerakan pasukan milter menandakan adanya tujuan invasi militer untuk menguasai Ukraina yang nota bene adalah anggota NATO, sekalipun keanggoataannya di  kecam oleh rusia sehingga penempatan pasukan AS dan tentu saja sekutunya (NATO) turun tangan.

Kremlin mengatakan pada hari Kamis bahwa rencana AS untuk mengirim pasukan ke Eropa Timur atas kekhawatiran tentang Ukraina dimaksudkan untuk "membangkitkan ketegangan."

AS telah mengumumkan keputusan untuk mengirim 3.000 tentara tambahan pada hari Rabu (2/02/2022), mengatakan bahwa hal itu akan membantu mempertahankan sekutu NATO dari ancaman agresi Rusia.

Pejabat AS dan citra satelit menunjukkan bahwa Rusia tidak memperlambat pembangunan militernya, menambahkan lebih banyak pasukan dan perangkat keras militer selama 24 jam terakhir di dekat perbatasan Ukraina dan di negara tetangga Belarusia.

Namun juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov, menuduh Amerika "memicu ketegangan di benua Eropa," dan menggambarkan penempatan AS ke Polandia dan Rumania sebagai tindakan mengancam "di sekitar perbatasan kita."


Jadi, menurut saya, Putin akan mempertimbangan segala aspek termasuk suara dari rakyatnya sendiri, termasuk resolusi PBB yang telah dilanggarnya, Ia mungkin tidak akan pernah takut akan serangan militer, karena menghancurkan dengan hulu ledak nuklir jarak jauh terhadap ukraina tanpa pergerakan pasukan militer bisa dia lakukan. Saya pikir ini hanya sebuah tontonan putin kepada dunia barat, khsususnya Amerika dan sekutunya. Sekalipun masih bertahan pada agenda yang akan berjalan terus, untuk menekan ukraina dengan berbagai cara.

Dengan demikian sekali lagi PBB seperti macam ompong, didikte secara tidak langsung oleh AS dan sekutunya atau NATO dalam penanganan masalah-masalah keamanan dunia. Dalam kasus Rusia-Ukraina, dalam keadaan dianggap genting ataupun tidak, bila PBB lewat Dewan Keamanannya tidak mampu menangani perundingan, Maka sudah dipastikan Resolusi baru dikeluarkan kepada Nanto untuk menyelesaikan masalah ini.  

Tidak ada pilihan lain dalam situasi yang mendesak, dan sejarah sudah membuktikan bahwa cukup banyak resolusi PBB dalam hal ini Dewan Keamanan kepada NATO untuk menyelesaikan semua itu. Tanpa atau dengan pertumpahan darah dimana-mana hingga anak dan perempuan yang tak berdosa.

Sekian ulasan saya, karen ini opini, bisa saja berbeda dengan prespektif pembaca atau pengamat lain. Saya bukan pengamat militer namun berimpati terhadap korban yang berjatuhan lantaran arogansi NATO yang berlebihan.  Sehingga perlu ditinau ulang kerjasama PBB dengan NATO dan membatasi agresifitas mereka dalam melindingu anggota atau aliansinya tanpa mempehatikan piagam PBB secara keseluruhan bukan hanya mengacu pada satu pasal saja.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun