Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Multitafsir Kata "Kesepian" Karena Teknologi Digital 2045, Merujuk Pernyataan Ibu Sri Mulyani

17 Desember 2021   03:37 Diperbarui: 17 Desember 2021   23:17 2947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi , Sumber : brahmalokaorbust.com

Jadi ketika Work From Home (WFH) saat pandemi covid-19, saya udah gak kaget lagi. Karena udah lama melakukannya. 

Jika ditanya pendapatannya bagaimana? Ya malah meningkat, bisa lebih dari satu client. Kalau kerjaan kantor, bossnya ya paling itu doang. Kalau kerjaan sampingan juga bakal tersita waktunya. Jadi pilihan ini menurut saya saat itu yang terbaik, santai mau mengerjakan di rumah sambil sarungan pun bisa. Tapi semua target pekerjaan diselesaikan tepat pada waktunya dan harus memuaskan client tentu saja sesuai kontrak dan kebutuhan mereka.

Tapi ada juga catatanya, ada waktu tertentu yang saya harus stand by didepan laptop atau pc seharian seperti orang kerja kantoran. Tapi beda rasanya, terasa bebas gak diplototin bos, atau diganggu teman. Rasanya  nyaman. Coba dibayangkan saja.

Tapi dampaknya? Inikah kehdipuan yang seharusnya saya jalani, sekalipun kadang hang out juga dengan kolega atau teman. 

Inilah, Internet telah meningkatkan kemampuan kita untuk bekerja dari jarak jauh. Hal ini bisa dinilai baik untuk kesehatan mental kita dalam beberapa hal seperti dengan mengurangi waktu perjalanan kita.

Tapi, kerja jarak jauh juga berarti mengurangi persahabatan dengan rekan kerja saya juga. Dan ini harus diakui. Berkomunikasi melalui email atau panggilan telepon sesekali gak sama dengan bertemu di sekitar pendingin air. hahaha

Terkadang, rekan kerja saya atau client lah paling memahami apa yang saya alami setiap hari. Bagi banyak individu, apakah mereka pengusaha atau karyawan jarak jauh, pekerjaan bisa sangat mengasingkan karena teman dan anggota keluarga lainnya gak benar-benar memahami apa yang mereka lakukan sepanjang hari. Bener?

Memerangi Kesepian

Ironisnya, dibutuhkan usaha ekstra untuk tetap terhubung secara sosial di era media sosial. Tetapi penting untuk melakukannya karena kesepian dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik anda serta kesejahteraan emosional anda.

Harusnya bersikaplah proaktif dalam memerangi kesepian. Mungkin sulit untuk menghubungi saya atau anda ketika kita merasa gak enak, tetapi mengundang seseorang untuk bertemu untuk minum kopi atau bergabung dengan organisasi yang akan membantu kita berinteraksi dengan orang lain secara teratur bisa baik untuk kita sebenarnya. Menurut beberapa penelitian yang saya baca, hal ini bahkan mungkin membantu kita hidup lebih lama. Aduh!! Ini bagian yang serem

Demikian dulu seri pertama dari topik pilihan kali ini, saya memang sengaja menyiapkan beberapa tulisan terkait hal ini, dan sulit untuk digabungkan menjadi satu karena ada bagian yang kurang yambung dan pasti bakalan panjang. Ya.. bener, dan tentunya orang belum tentu membaca. Anda benar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun