Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masalah Pelecehan Seksual Anak Cukup "Rumit", Rumuskan Pendidikan Seks yang Tepat!

15 Desember 2021   17:38 Diperbarui: 16 Desember 2021   09:46 4753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak yang menyendiri. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Saya sengaja mengambil dari sumber terpecaya yaitu WHO, karena landasan pemikiran dan sebagian panduannya dapat mengambarkan, perlu usaha ekstra dari semua komponen masyarakat. 

Khususnya pemerintah melalui kementrian kesehatan juga organisasi perlindungan anak, Baik Komisi Perlindungan Anak (KPAI), Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, NGO atau Komunitas-komunitas yang berjuang untuk melawan terjadinya pelecehan seksual pada anak.

Memang saya pasti belum secara dalam membicarakan bagaimana pendidikan seks, metode, prosedur, prosedur dan persyaratannya.  

Namun apa yang diungkapkan oleh WHO ini, dapat menjadi acuan bagi semua komponen bangsa yang peduli akan keselamatan anak dari pelecehan seksual. Sehingga kita akan paham dalam merumuskan pendidikan seks yang tepat bagi anak, baik di rumah, sekolah dan mungkin kegiatan rihani.

Saya mulai ya,

Definisi Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Pedoman ini mengadopsi definisi pelecehan seksual anak yang dirumuskan oleh Konsultasi WHO 1999 tentang Pencegahan Pelecehan Anak  yang menyatakan bahwa:

Pelecehan seksual terhadap anak adalah keterlibatan seorang anak dalam aktivitas seksual yang dia secara pribadi tidak sepenuhnya memahami, tidak dapat memberikan persetujuan, atau  dimana anak tidak siap secara perkembangannya dan tidak dapat memberikan pendapat atau memahami tentang hal yang melanggar hukum atau tabu bagi kehidupan sosial masyarakat. 

Pelecehan seksual anak ditandai oleh suatu kegiatan yang terjadi antara seorang anak dan orang dewasa atau anak lain yang menurut usia atau perkembanganya  berada dalam hubungan tanggung jawab, kepercayaan atau kekuasaan serta aktivitas, yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan orang lain, selain itu termasuk beberap hal yang sama dengan definisi ini yaitu :

  • Bujukan atau paksaan pada seorang anak untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang melanggar hukum:
  • Pemanfaatan anak secara eksploitatif dalam prostitusi atau praktik seksual lain yang melanggar hukum;
  • Memanfaatkan anak-anak secara eksploitatif dalam pertunjukan atau terkait materi pornografi

Dinamika Pelecehan Seksual Anak 

Pelecehan seksual terhadap anak merupakan fenomena yang unik, dinamikanya sering sangat berbeda dengan pelecehan seksual orang dewasa dan oleh karena itu sifat penyalahgunaan ini tidak dapat ditangani dengan cara yang sama. Beberapa hal yang menjadi ciri pelecehan seksual pada anak antara lain:

  • Pemaksaan/kekerasan fisik sangat jarang digunakan; biasanya pelaku mencoba untuk memanipulasi kepercayaan anak dan menyembunyikan tindakan pelecehan.
  • Pelaku biasanya adalah pengasuh yang dikenal dan dipercaya.
  • Pelecehan seksual anak sering terjadi selama berminggu-minggu atau bahkan bertahun-tahun.
  • Pelecehan seksual terhadap anak-anak sering terjadi sebagai episode berulang yang menjadi lebih invasif seiring waktu. Pelaku biasanya melibatkan anak dalam proses yang secara bertahap dari hubungan seksualisasi dari waktu ke waktu (seperti tindakan membuat menjadi suatu kebiasaan yang membuat anak juga merasa tidak kuatir).
  • Pelecehan inses/intrafamilial menyumbang sekitar sepertiga dari semua kasus penyalahgunaan seksual pada anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun