Bersamaan dengan kebijakan dan praktik hukuman lain yang mendiskriminasi orang dengan riwayat penggunaan narkoba. Kriminalisasi turut memperkuat marginalisasi pengguna narkoba suntik.
Ini sekaligus memperkecil peluang mereka untuk mengakses pusat layanan pengurangan dampak buruk dan layanan kesehatan lainnya. Hal ini sangat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi HIV, dan memiliki efek negatif pada hasil pencegahan dan pengobatan HIV.
Undang-undang perlengkapan obat-obatan terlarang di beberapa negara membuat pelanggaran untuk mendistribusikan atau memiliki jarum suntik untuk tujuan non-medis, dengan orang-orang ditangkap karena membawanya. Ini memaksa orang untuk menghindari membawa jarum baru, dan menggunakan jarum bersama sebagai gantinya.
Di beberapa negara tindakan keras polisi terhadap penggunaan narkoba telah mempersempit ruang pelayanan kesehatan dan pengurangan dampak buruk. Hal ini membuat pengguna napza suntik tidak dapat mengakses layanan ini dan telah berkontribusi pada penyebaran HIV.
Meskipun banyak bukti bahwa hal itu berdampak kecil atau tidak sama sekali terhadap jumlah orang yang menggunakan narkoba, pendekatan 'war on drugs' atau 'perang melawan narkoba', yang mengkriminalisasi dan menggunakan kebijakan dan sanksi yang agresif terhadap pengguna narkoba, terus berlaku di banyak negara.Â
Data negara yang dikumpulkan oleh United Nations Office of Drugs and Crime (UNODC) menunjukkan bahwa persentase pengguna obat-obatan terlarang tetap stabil, setidaknya sejak tahun 2006. Seperti  terungkap melalui artikel UNAID (2016)  dengan judul 'The Prevention Gap Report'
Kemiskinan
Kemiskinan dan penggunaan narkoba saling berkaitan dengan cara yang kompleks dan saling memperkuat dalam hal berkontribusi pada penyebaran HIV.
Mayoritas pengguna napza, termasuk pengguna napza suntik, relatif miskin di masyarakat tempat mereka tinggal. Selain itu, kerugian sosial dan ekonomi sangat terkait dengan gangguan penggunaan narkoba (ketika penggunaan narkoba yang berulang menjadi kerugian bagi kesehatan, pekerjaan, sekolah, atau kehidupan rumah orang).
Seperti yang diungkapkan dalam artikel United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) (2016) Â dengan judul 'World Drug Report 2016', yang mengungkapkan bahwa Kemiskinan dapat menyebabkan orang memilih cara yang lebih murah untuk menggunakan narkoba seperti berbagi jarum suntik dengan orang lain.Â
Marjinalisasi ekonomi dapat menyebabkan perilaku yang terkait dengan peningkatan risiko HIV seperti pekerja seks atau menjual seks untuk narkoba.