Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Penggunaan Narkoba Suntik, Salah Satu Penyebab Utama Penularan HIV/AIDS

2 Desember 2021   18:53 Diperbarui: 4 Desember 2021   21:18 5598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi . Sumber : nouvelles.umontreal.ca

Di salah satu artikelnya yang dalam rangka memperingati World AIDS Day 2021 terdapat sebuah artikel berjudul Step up, be bold, end AIDS, end inequalities and end pandemics. Sebenarnya judul yang menarik juga untuk di ulas. Karena menyangkut beberapa persoalan klasik maupun kekinian yang sedang kita hadapai.

Jadi ini adalah tulisan kedua saya pada hari ini, mengenang meninggalnya beberapa teman saya yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi Narjoba Suntik dan pada akhirnya meninggal dalam status mengidap HIV/AID, sekalipun kita selalu memberi alasan kepada yang bertanya bahwa mereka meninggal lantaran hepatitis.

**

Anda mungkin pernah juga kehilangan teman karena berbagai sebab, dan mungkin juga ada diantaranya yang meninggal karena Narkoba suntik dan HIV/AIDS.

Berikut ini adalah beberapa hal penting yang saya ambil dari berbagai sumber yang sekiranya dapat bemanfaat bagi pengambil kebijakan di negeri ini, keluarga korban pecandu, mantan pecandu dan anggota keluarganya sedang berjuang hidup bersama HIV/AIDS. Bukan saja berimplikasi pada kesehatan fisik (kompikasi penyakit)  namun jiwa serta masalah sosial lainnya. 

Menurut UNAIDS (2018) 'Miles to go: closing gaps, breaking barriers, fighting injustices', Orang-orang yang menyuntikkan narkoba atau Persons Who Inject Drugs (PWD) adalah salah satu kelompok yang paling rentan terhadap infeksi HIV. Diperkirakan bahwa orang yang menyuntikkan narkoba 22 kali lebih mungkin tertular HIV daripada di antara populasi lainnya.

Penggunaan narkoba sekarang menyumbang proporsi yang terus tumbuh dari mereka yang hidup dengan HIV. Rata-rata satu dari sepuluh infeksi HIV baru disebabkan oleh berbagi jarum suntik.

Selain itu, menurut AIDS Alliance (2016) 'The facts speak for themselves: so why is no-one listening?'. (15/07/2015) dan UNAIDS (2018)  dengan judul 'Miles to go: closing gaps, breaking barriers, fighting injustices", diperkirakan bahwa 25% dari infeksi baru di luar sub-Sahara Afrika adalah di antara pengguna narkoba suntik.  

Diperkirakan ada sekitar 11,8 juta orang yang menyuntikkan narkoba di seluruh dunia, dan 13,1% di antaranya diperkirakan hidup dengan HIV. Tiga negara menyumbang hampir setengah dari semua orang yang menyuntikkan narkoba secara global adalah Cina, Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Di Eropa Timur dan Asia Tengah, yang mengalami peningkatan infeksi HIV baru sebesar 29% antara 2010 dan 2017, bebannya sangat tinggi di kalangan pengguna narkoba suntik. Pada tahun 2017, 39% kasus HIV baru di wilayah tersebut termasuk di antara kelompok ini.

Sesusi artikel yang diterbitkan UNAID (2016) 'The Prevention Gap Report' disebutkan bahwa meskipun peningkatan risiko HIV bagi orang yang menyuntikkan narkoba, mereka juga termasuk termasuk kelompok  yang memiliki akses paling sedikit dalam upaya pencegahan, pengobatan, dan perawatan kesehatan HIV. Ini karena penggunaan narkoba sering dikriminalisasi dan distigmatisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun