Haugen mengatakan bahwa sementara "tidak ada seorang pun di Facebook yang jahat ... insentifnya tidak selaras."
"Facebook menghasilkan lebih banyak uang ketika Anda mengonsumsi lebih banyak konten. Orang-orang senang terlibat dengan hal-hal yang menimbulkan reaksi emosional," katanya. "Dan semakin banyak kemarahan yang mereka hadapi, semakin mereka berinteraksi dan semakin banyak yang mereka konsumsi."
Sampai di sini perjalanan cerita belum selesai, minimal akan mengarah pada ranah hukum. Berita ini mengingatkan kita pada  Edward Joseph Snowden yang adalah  mantan kontraktor teknik Amerika Serikat dan karyawan Central Intelligence Agency (CIA) yang menjadi kontraktor untuk National Security Agency (NSA) sebelum membocorkan informasi program mata-mata rahasia NSA kepada pers.
Sampai di sini dulu, kalau dilanjutin bakal lebih panjang. yang pasti ada kisah selanjutnya. Kita tunggu saja. Akan tetapi bila direnungkan, sekalipun hasil penelitian dan dokumen "rahasia" detil perusahaan yang dimiliki Haugen, namun apa yang dipaparkannya, dapat menjadi perenungan dan analisa tersendiri bagi sebagian orang. Akan tetapi disis lain dapat pula berbeda. Sehingga masing-masing orang dapat berpendapat bahkan bereaksi berbeda pula, Â itulah indahnya perbedaan
Semoga bermanfaat.
Salam
Sumber : theguardian.com , cnn.com (CNN Business), cbsnews.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H