Pemadaman kedua Facebook dalam dua bulan disebabkan oleh kesalahan server lain, yang sekali lagi memengaruhi situs, aplikasi, dan situs Facebook serta layanan yang menggunakan sistem loginnya. Namun tidak berdampak terlalu luas di seluruh dunia.
27 Januari 2015
Pemadaman selama 50 menit terakhir disebabkan oleh Facebook yang mencoba mengubah sesuatu di dalam sistemnya yang salah, bukan serangan dunia maya seperti yang dilaporkan secara luas.
Sebelumnya hari kejadiannya banyak orang kesulitan mengakses Facebook dan Instagram. Ini bukan hasil dari serangan pihak ketiga tetapi terjadi setelah insiyur Facebook memperkenalkan perubahan yang memengaruhi sistem konfigurasi mereka.
Bukan saja pemadaman terjadi pada situs dan aplikasi facebook, tetapi memengaruhi layanan lain termasuk Instagram, Tinder, AOL messenger, dan Hipchat, yang mengandalkan Facebook untuk login.
20 November 2018
Pada tahun 2018, Facebook dilumpuhkan oleh bug yang mempengaruhi banyak dari 80 juta penggunanya. Pemadaman itu berlangsung sekitar satu hari.
Facebook sekarang memiliki sekitar 2,3 miliar pengguna bulanan, membuat pemadaman baru-baru ini menjadi yang terburuk bagi perusahaan, dan keluarga aplikasi dan layanannya.
Selama pemadaman, dasbor pengembang Facebook melaporkan peningkatan di Rata-rata pada API Error Rate. Perusahaan memang mengatakan bahwa itu bukan disebabkan oleh serangan penolakan layanan atau distributed denial-of-service (DDoS) terdistribusi.Â
Pada 20 November 2018 outage mempengaruhi Facebook dan Instagram disebabkan oleh bug pada server mereka, menurut pernyataan resmi perusahaan pada saat itu.
13 Maret 2019
Facebook melaporkan semua layanan beroperasi setelah pemadaman berkepanjangan yang berdampak pada semua aplikasi paling populer perusahaan.Â
Facebook, WhatsApp, dan Instagram semuanya mengalami gangguan pada waktu yang hampir bersamaan pada 13 Maret, memengaruhi pengguna di seluruh dunia.
Bagi sebagian orang, layanan tersebut sama sekali ngak dapat diakses. Bagi yang lain, fitur tertentu seperti cerita atau pesan langsung berhenti berfungsi. Itu adalah pengingat nyata bahwa tiga dari layanan internet paling populer di dunia dimiliki dan dioperasikan oleh satu perusahaan raksasa.