Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengenal Lebih Dekat Sosok "YAYAT" Melalui Tulisannya

10 Oktober 2011   17:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:06 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya punya pengalaman tidak menyenangkan dengan anjing. Dulu waktu usia saya 6 tahunan saya pernah lari terbirit-birit dikejar anjing. Seingat saya dulu saya nggak cari perkara sama anjing itu. Lewat dengan sopannya di depan dia dan sedetik kemudian dia mengejar saya tiba-tiba dengan gonggongannya yang menakutkan dan membuat saya jatuh setelah lari tunggang langgang. Bukannya kasihan si anjing malah menggigit saya di bagian betis. Saya sudah lupa bagaimana sakitnya digigit anjing. Yang saya ingat adalah taring si anjing yang tajam luar biasa. Untungnya dokter bilang luka saya ringan saja. Tapi ternyata phobia saya pada anjing tidak seringan itu.

Yang kedua : Ular

Ular bulu, ular kaki seribu atau ular tangga nggak masuk golongan ini. Ular yang saya maksud adalah phyton, sanca, kobra, anakonda dan sebangsanya. Gara-garanya dulu waktu masih kanak-kanak orang tua saya mengajak liburan ke kebun binatang. Lalu di situ saya di beri kesempatan buat memegang ular di gendongan seorang pawang. Ketika saya coba mengelus eh tiba-tiba ekornya membelit saya hingga saya menjerit sekencangnya yang mungkin terdengar oleh orang sekebun binatang. Ular itu sukses membuat saya phobia. Ketika film anakonda lagi ngetop, rasa gengsi pada mantan pacar yang mengajak menonton film itu membuat saya memberanikan diri menontonnya. Tapi belum 1 jam saya memutuskan keluar dari bioskop. Putus hubungan aja deh.. maksudnya sama ular bukan sama mantan pacar.

Note : Tulisan ini dipersembahkan sebagai kado ulang tahun ke 2 Dek Yayat di Kompasiana

Tukang kompor : Chacha, Dinces dan Ilan Iler

“To win the best writer (Championship) in the first year will be hard. We need time to become madness (competitive) and stay Crazy (win races)” -Valentino Rossi to Yayat-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun