Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Rela Ditiduri Asal Tidak Hamil!

13 November 2011   22:26 Diperbarui: 4 April 2017   18:11 424094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menjelang jam 7 malam, tedengar klakson mobil di depan rumah mereka. Setelah dilihat oleh Rian, ternyata Anto dan Renald yang ingin mengajaknya keluar.

"Rian, malam ini kita nongkrong di rumahmu saja ya. Lagian di luar hujan, anak-anak juga pada gak ada di tempat nongrong kita. Gimana ?" Tanya Anto

"Halah, aku tau akal busuk kalian. Mau ketemu Mira kan ? Ngaku saja deh ! Baiklah ! kalian boleh nongkrong di sini saja, apalagi adikku dirumah sendirian. Aku gak tega biarkan dia bengong saja, apalagi ayahku lagi keluar kota," jawab Rian mengiyakan permintaan kedua kawan karibnya itu.

Setelah masuk, kemudian mereka menuju kamar Rian yang letaknya dilantai 2 rumah besar itu. Disana mereka sempat menghabiskan satu botol Johnnie Walker. Sambil bernyanyi, mereka tertawa dan tak lupa kembali bercerita tentang Mira.

"Rian ! Boleh gak Mira kupake ?  Udah gak tahan nih !" Seru Anto

"Enak saja ! Ini bukan rumah bordil. Gak Boleh ! Mendingan kalian jajan saja diluar sana!" Jawab rian dengan tegas.

"Ah payah kamu !" Teriakan kedua orang itu mendengar jawaban Rian

Akhirnya mereka melanjutkan obrolan lain seputar teman-teman sekolahnya.

Selang beberapa menit, Anto pamit untuk membeli rokok karena kehabisan. Diapun bergegas turun ke lantai bawah. Namun tiba-tiba dari lantai atas dia memandang seorang perempuan yang sedang mengenakan handuk berjalan ke salah satu kamar di lantai bawah. Karena tidak jelas, Anto membuntuti perempuan itu ke kamarnya. Dipikirnya mungkin ini, pembantu Rian yang diceritakan itu.

Perlahan-lahan dengan mengendap-ngendap ia mengintip dari balik pintu dimana perempuan tadi masuk. Terlihat dari arah belakang, perempuan itu sedang mengisap ganja sambil bersiul. Anto mengenal betul baunya, ia bertanya dalam hatinya, "masa sih pembantu Rian pinter ngegele juga ?" "ah masa bodoh !" Gumannya sambil tetap mengintip dibalik pintu. Dilihatnya perempuan itu mulai melepaskan handuk dari tubuhnya hinga terlihat telanjang bulat. Sambil bernyanyi dan menari, perempuan itu pun tertawa kecil di depan cermin riasnya.

Sambil menelan ludah, karna sudah tidak tahan, Anto memaksakan diri masuk. Tak disangka yang dilihatnya adalah Dena adik Rian. Dena langsung menarik tahan Anto dan mengajaknya menari sambil memberikanya sebatang ganja untuk dihisapnya. Anto menuruti permintaan Dena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun