"Ada apa di depan?" tanya Shana.
"Biasa ... Adian datang, tumben terlambat, bikin heboh saja," kata Vanah.
"Kenapa heboh banget?" Shana masih menatap ke pintu, tidak paham.
"Dengar-dengar dia menghilang di Bali, mungkin fansnya pada kangen. Di IGnya pun dia tidak memposting story, hilang lenyap," masih saja Vanah yang mengupdate berita tentang Adian.
"Anak itu masih saja jadi idola, ya?" tukas Nishi yang sempat naksir Adian waktu kelas satu SMA tapi lalu tahu diri. Mundur teratur. Sekarang dia sudah punya pacar teman kuliah, waktu KKN jadian.
"Tambah keren, Sis," Navina menjelaskan dengan meriah. "Aku lihat dia pernah workout bareng Rino di gym. Dia merawat bodynya."
"Pakai skincare juga?" Shana penasaran. Lainnya tertawa dan menggeleng. Orisinil, sahut mereka hampir berbarengan.
Adian bersusah payah membawa Kimaya masuk. Teman-teman ceweknya memenuhi pintu dan tidak memberi kesempatan buat mereka lewat. Para cowok yang datang sepertinya malas membantu, mereka merasa tersaingi oleh kepopuleran Adian. Itu resiko yang harus dihadapi, satu teman pernah bilang ke Adian ketika dia protes.
"Kenalin dong, Di," Rino teriak dari sudut resto. Beberapa teman cowok melambaikan minta Adian datang mendekat. Adian salah tingkah.Â
"Hey, ini Anna, ya?" Rino akhirnya mendekati mereka karena Adian terlihat ragu melangkah. Anna adalah pacar Adian sebelumnya dan Rino belum pernah bertemu. Sudah putus karena Adian terlalu lama di Bali, untuk Kimaya.
"Bukan!" tegas Adian. Kimaya maju ke depan, dia paham keraguan Adian. Sedikit kaget juga Adian sudah punya pacar Anna, katanya jomblo?