Tiba-tiba terdengar keroncongan perut Kimaya. Berdua tertawa terbahak.
Lampu di depan rumah Kimaya sudah menyala benderang. Mereka pulang setelah berputar kota mencari warung nasi goreng rekomendasi Vanah yang susah ditemukan. Ternyata memang benar enak.
Cewek itu menyimpan dalam hati keheranannya bahwa Adian tahu rumahnya tanpa dia memberi arah dan denah.
"Terima kasih untuk hari ini, Kimaya," kata Adian sebelum pamit pergi.
Entah besok? Kimaya tidak mau memikirkannya.
+++
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!