Setelah membayar dan menghabiskan sekitar sejam lebih di situ, Adian mengajak ke resto sebelah untuk makan siang.
"Ini untukmu, Happy Valentine's Day, Kimaya!" kata Adian ketika mereka sudah duduk dan pesan makan siang. What???
Setumpuk coklat yang tadi dibeli, dia taruh di depan Kimaya yang terkaget senang dan bingung.
"Jadi, kamu tadi membeli coklat untuk aku?" Kimaya tidak suka memendam dalam hati, lebih baik bertanya langsung, batinnya.
"Iya dong, untuk siapa lagi?" Adian melempar senyum manisnya lagi yang membuat Kimaya terbatuk.
"Kenapa?"
Gantian Adian yang terbatuk.
"Pertanyaan kamu pendek tapi susah ngejawabnya," Adian terdengar kesal, walau sebenarnya dia butuh waktu untuk memikirkan jawaban yang tepat.
Pesanan pasta mereka tiba. Kimaya sibuk makan dengan memutar-mutar garpunya. Adian menikmati pemandangan di depannya ini.
"Kenapa?" Kimaya kembali melemparkan pertanyaan yang sama tapi tentang Adian yang tidak juga mulai makan.
"Entah, baru-baru ini aku lebih suka melihat orang makan," Adian mengulum senyum yang dia sendiri tidak tahu bisa membuat napas Kimaya sesak.