"Apa bedanya? Apa bedanya sama aku?" Iva terdengar iri.
"Lea tidak menganggapku sebagai orang terkenal dan istimewa. Kamu sama dengan yang lain, mengistimewakan aku. Dan Lea tidak menjerit ketika bertemu aku, satu-satunya cewek yang tidak menjerit," Osa puas menjelaskan tentang Lea panjang lebar.
"Aku tidak menjerit," kata Iva, sedikit ragu.
"Tidak, kamu menjerit ketika kita satu ruangan untuk pemilihan manajer. Lalu kamu nempel aku terus, meminta ratusan kali supaya aku memilihmu jadi manajerku, kamu sudah lupa?" Osa tahu pasti hanya Lea yang tidak pernah menjeritkan namanya.
"Oh iya," Iva tersipu ketahuan. Dia pengagum Osa dari dulu. Cowok ini talented banget. Selain penyanyi dan penulis lagi, dia juga aktor film yang kadang menciptakan skor lagu filmnya sendiri.
"Lea berharga, Va," Osa menutup perbincangan karena akan menghubungi Lea yang mungkin sudah sampai di kampung halamannya untuk mudik.
+
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI