Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Diary

Arimbi: Jangan Lihat dari Tampangnya

26 Oktober 2021   21:37 Diperbarui: 26 Oktober 2021   21:58 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jadi, aku ntar turun di gang aja, ya?" kataku karena suasana yang nggak nyaman ini pasti bikin Iko lupa sama oleh-oleh, atau bahkan tidak tertarik lagi. Daripada aku menghadapi muka mengkerut ini di rumahku, lebih baik aku yang meninggalkan dia duluan.

"Hey, kamu nggak ikhlas bawain aku oleh-oleh?" Iko memutarkan badannya ke arahku, bikin aku panik karena dia tidak melihat ke jalan yang cukup padat. Kami masih ada di jalan raya yang ramai.

"Ikhlas ... ikhlas," jawabku cepat. "Lihat ke jalan, dong, aku nggak mau mati sebelum nikah."

Tawa Iko meledak, entah senang karena akhirnya tetap dapat oleh-oleh atau menertawakan sumpahku yang melas banget. Yang jelas, dia sudah kembali ngoceh tentang Jepang dan menebak-nebak aku bawain apa dari Jepang.

Tampang cowok ini memang seperti playboy. Manis, cakep, keren, ramah tapi dia nggak bercita-cita punya pacar. Risa boleh bermimpi dan berharap dan terus mencoba. Dia tidak tahu, hubungan seperti ini tabu buat Iko. 

Risa pasti menyesal melihat pemandangan memalukan ini: Iko melompat-lompat kegirangan karena menemukan figurin samurai kayu pahatan dan bendera Jepang yang dia temukan di koperku yang masih terbuka. Dua benda itu termasuk dalam koleksi favoritnya. Untung ada teman di Jepang yang membantuku berburu cinderamata itu sampai ke toko terpencil di desa Ueno.

Iko tidak sekeren tampangnya di kantor, Risa. One day you'll find this out, and you'll be sorry.

+++

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun