Mohon tunggu...
Uweis AlQorni
Uweis AlQorni Mohon Tunggu... -

Berhenti ketika langkah kaki berhenti melangkah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Radio

7 Desember 2011   15:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:42 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Acara Morning Bandung itu dimulai pukul 06.00 pagi, jadi kamu harus tiba dikantor pukul 05.00 untuk mempersiapkan bahan-bahan siaran" sambung Bu Santi.

"Haaah... Pukul 05.00 pagi harus tiba d kantor ??? Huufft... Apa aku bisa bangun pagi yaa ???  " ujarku dalam hati.

----- ***** -----

HARI PERTAMA KERJA.

Pukul 04. 40 WIB pagi. Jam wekerku dengan setia berteriak membangunkanku, walaupun teriakkannya mengusik dan mengganggu tetangga kontrakanku yang masih saja tertidur dengan lelapnya.

Setelah bersusah payah untuk bangun pagi, akhirnya aku bisa juga untuk bangun lebih awal dari biasanya. Ini adalah pengalaman pertamaku, untuk bangun pagi. Yah walaupun masih saja tergolong masih saja kesiangan, tapi aku masih tetap bersyukur.

Walaupun kedua tuan mataku ini masih saja sangat berat dan masih tetap ingin untuk setiap berada dibalik selimut HARRY POTTER ku, namun aku terus berusaha melawannya. Dengan segera aku pun bangkit dari tempat tidurku untuk cuci muka, gosok gigi, wudhu dan sholat shubuh. Tanpa mandi. Hehehehe... memeang kebiasaanku pagi hari.

Setelah beres smuanya, aku pun segera melangkahkan kakiku menuju ujung bibir gang dpn kontrakanku untuk mencari angkot menuju tempat kerja baruku.

Sebuah angkot jurusan Ledeng-kelapa pun berhenti dihadapanku. Tanpa ragu, aku pun langsung naik. Angkot pun kembali berjalan.

Setelah melakukan perjalanan dijalan Bandung yang masih tampak sepi, akhirnya aku tiba didepan Kantor baruku.

"Kiri, mang...." teriakku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun