Mohon tunggu...
Uweis AlQorni
Uweis AlQorni Mohon Tunggu... -

Berhenti ketika langkah kaki berhenti melangkah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Radio

7 Desember 2011   15:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:42 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur saja, ini adalah pengalaman Pertamaku memakai sepatu Hak tinggi. Biasanya aku lebih suka memakai sepatu biasa. Kalau saja pacarku Yoga tidak pernah memaksaku untuk memakainya dan kalau saja hari ini tidak ada wawancara kerja, mungkin aku tidak akan pernah mau memakainya bahkan menyentuhnya.

Tiba-tiba suara Handphoneku berdering. Bertandakan 1 sms masuk. 1 sms dari Yoga pacarku.

"Sayang, pasti kamu baru bangun tidur dan sekarang lagi terburu-buru serta merasa risih dengan sepatu Hak tinggi baru kamu ya ??? "

Yoga memang sangat mengenal karakterku. Bahkan hal-hal yang kecil dari sifatku pun dia tahu. Tapi jujur aku tidak dengan satu sifatnya yang terlalu otoriter padaku. Semua kehendaknya, pasti saja selalu harus dituruti. Tapi karena aku merasa kasihan padanya, makanya aku masih tetap mencoba untuk bertahan menjadi pacarnya.

Akhirnya aku berhasil juga memakai sepatu hak tinggiku. Setelah merasa yakin tidak ada yang ketinggalan satu pun, aku pun mengunci pintu kamar kontrakanku dan berjalan menuju ujung bibir gang depan kontrakanku.

"Waduh, macet lagi..... kalau aku naik angkot pasti bakal 2 jaman baru sampai ditempat. " gumamku sambil mengaruk-ngaruk kepala karena bingung.

"Good morning Swetty Lala...." sapa A'Asep tetanggaku.

Tiap hari A'Asep pasti selalu menggodaku. Tidak peduli pagi, siang mau pun malam, dia selalu saja mengejar-ngejar mengharap cintaku. tapi idih amit-amit, ogah ah... gimana aku mau menerima cintanya, melihatnya saja aku ogah.

"Swetty Lala, mau kemana ??? Aa Asep anterin ya, pakai Vespa Pujangga Aa ??? " goda A'Asep.

Awalnya sech aku ogah menerima tawaran A'Asep, tapi kalau dipikir-pikir, dari pada aku telat untuk wawancara kerja, yah mau tidak mau. hehehehe

"Boleh... Tapi cepatan yaa ??? " sahutku sambil naik keatas Vespanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun