Mohon tunggu...
Utari Woro Hanjaya
Utari Woro Hanjaya Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Ahli Gizi dibalik @whatwrate di Instagram | Berusaha menafsirkan hasil penelitian gizi ke artikel yang mudah dipahami | Sedang studi Master of Public Health di Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mewah di Meja, Mubazir jadi Sampah: Fenomena Food Waste di Pernikahan

25 September 2024   18:02 Diperbarui: 27 September 2024   00:14 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Distribusi pangan semakin tidak merata di masyarakat. Semakin banyak kelaparan karena ketersediaan pangan terbatas hingga muncul masalah gizi dalam jangka panjang. 

  • Emisi Gas Karbon 

Makanan yang terbuang (food waste) tidak hanya berakhir di tempat pembuangan, tetapi juga menyumbang emisi gas rumah kaca. Saat makanan membusuk di tempat pembuangan sampah, terdapat proses pelepasan metana (gas yang jauh lebih kuat daripada karbon dioksida dalam memicu perubahan iklim).

Apa artinya? Bumi yang kita tinggali semakin panas hingga perubahan cuaca yang tidak menentu.

Food waste menimbulkan gas-gas yang berbahaya seperti CO2, H2S, CH4, N2O, and PM2.5, yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Hasil penelitian mengindikasikan emisi yang berasal dari food waste dapat berefek pada sistem endokrin, pernafasan, saraf, dan penciuman manusia. Tingkat keparahannya akan tergantung pada konsentrasi gas, namun dapat bervariasi dari iritasi paru-paru ringan hingga kanker bahkan kematian. 

Mengurangi Food Waste di Pernikahan

Usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalisir food waste di pernikahan dapat dilakukan bersama dari berbagai pihak:

  • Pengantin

Perencanaan makanan yang akan disajikan bersama pihak katering atau pengelola makanan acara pernikahan dengan jumlah tamu yang akan hadir untuk mengurangi kelebihan makanan.

Namun, bagaimana bila masih terdapat kelebihan makanan di akhir acara pernikahan? Penyaluran makanan dari acara pernikahan ke bank makanan menjadi salah satu solusi. 

Kolaborasi dengan NGO atau organisasi non-pemerintah di Indonesia memfasilitasi penyaluran kelebihan makanan ke orang-orang yang membutuhkan, sebutlah Garda Pangan di Surabaya telah dikenal untuk membagikan kelebihan makanan dari acara-acara ke masyarakat Surabaya yang membutuhkan.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun