Mohon tunggu...
Siti Uswatun Hasanah
Siti Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demokrasi Pancasila

3 Desember 2024   23:13 Diperbarui: 3 Desember 2024   23:18 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep demokrasi Pancasila digali dari nilai masyarakat asli Indonesia dengan nilai-nilai yang melekat kepadanya, seperti desa demokrasi, rapat kolektivisme, musyawarah, mufakat, tolong-menolong dan istilah-istilah lainnya yang berkaitan dengan itu. Tujuannya memberikan pendasaran empiris sosiologis tentang konsep demokrasi yang sesuai dengan sifat kehidupan masyarakat asli Indonesia, bukan sesuatu yang asing berasal dari barat dan di paksakan dari realitas kehidupan hidup bangsa.

Masyarakat asli  yang di maksudkan disini adalah bentuk kehidupan masyarakat yang sudah berlangsung di pulau-pulau nusantara sejak berabad-abad yang lalu yang tersusun dari satuan-satuan kehidupan yang terkecil yang berbeda-beda seperti desa di Jawa, nagari di Sumatera Barat, pekon di Lampung, atau subak di Bali. Masyarakat asli ini memiliki seperangkat nilai mental moral yang bersifat homogen, struktural dan kolektif, yang semuanya memiliki sistem budaya sendiri dan berlangsung secara demokratis, yaitu demokratis secara langsung sebagaimana terdapat di negara-negara kota di Yunani kuno 25 abad yang lalu.

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat di bagi kedalam lima periode :

1. Pelaksanaan demokrasi masa revolusi 1945-      1950

2. Pelaksanaan demokrasi masa orde lama 

     A. Masa demokrasi liberal 1950-1959

     B. Masa demokrasi terpimpin 1959-1965

3.  Pelaksanaan masa demokrasi masa orde                baru 1966-1998

4. Pelaksanaan demokrasi masa transisi 1998-       1999

5. Pelaksanaan demokrasi masa reformasi 1999 sampai sekarang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun