Jadi kewajiban orang tua terhadap anak adalah  memberikan nama anak yang mengandung doa untuk kebaikan dirinya.
Kemudian, Memberikan asi menjadi kewajiban ibu dalam keluarga dalam memberikan kasih sayang pada anaknya.
Dalam QS.Al-baqoroh:
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan pernyusuannya." (QS. Al-Baqarah: 233).
Tidak diragukan lagi kalau ASI adalah makanan pertama bayi yang besar manfaatnya. Ibnu Sina, seorang dokter kenamaan Islam menegaskan kalau penyusuan alami memiliki manfaat.
"Seorang bayi sebisa mungkin harus menyusu dari air susu ibunya. Sebab, mengulum puting susu ibu terkandung manfaat yang sangat besar dalam menolak segala sesuatu yang rentan membahayakan dirinya."
Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari kakek Ayub Bin Musa Al Quraisy dari Nabi shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Tiada satu pemberian yang lebih utama yang diberikan ayah kepada anaknya selain pengajaran yang baik."
Ini bermakna kewajiban orang tua terhadap anak adalah hal yang utama untuk mengajarkan kebaikan serta memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Baik pendidikan Islam namun juga duniawi.
Pendidikan dunia dan akhirat itu penting keduanya tidak boleh di tinggalkan. Dunia adalah saat ini yang sedang di jalani sementara ahirat adalah yang akan di jalani sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Saling berhubungan seperti dua kaki kita. Yang berjalan saling beriringan. Dunia kaki kiri akhirat kaki kanan. Tentunya kita tidak ingin memiliki anak yang pincang dalam kehidupanya. Ibarat orang berjalan dengan dua kaki jauh lebih mudah ketimbang berjalan dengan satu kaki, dia akan mudah terjatuh danÂ
celaka. Kita harus berfikir cerdas bahwa ilmu dunia penting karena ilmu dunia yang di imbangi dengan ilmu agama insyaAllah akan memudahkan jalan ke surga. Jangan samapai kita sebagai orang tua focus pada satu saja. Dunia saja lupa akhrat. Atau akhirat saja lupa dunia. Dunia tanpa ilmu akhirat akan mempermudah jalan keneraka. Sebab anak yang tak mengenal agamanya akan mengunakkan hartanya untuk maksiat. Sementara anak yang mengenal ilmu akhirat saja missal hanya bisa ibadah tapi tidak memiliki ilmu untuk bertahan hidup. Dia akan mudah terjatuh juga kepada kemaksiatan. Berapa banyak anak atau orang yang rela menukar sholatnya, hijabnya untuk pekerjaan untuk  mencari sesuap makan. Lalu siapa yang salah? Ingat nabi Muhammad beserta para sahabat memperjuangkan agama islam tersebar sampai kepada kita tidak cukup bermodal jiwa dan raga. Namun juga harta yang tidak sedikit bahkan sampai menguras harta beliu demi tegaknya agama islam. Mari jadi orang tua yang cerdas, sebab ada tanggung jawab besar yang harus anda pertanggung jawabkan di hadapan Allah.