"Tidak salah sih."
"Abdul Majid itu tidak pemalu. Mungkin karena urat malunya sudah terganggu."
"Tapi saya normal kan Pak? Atau penghasilan saya yang belum normal?"
"Mungkin betul."
"Tapi itu kasihan kakak kelasnya."
"Biarlah. Seleksi alam berjalan, Pak Rustam. Gak usah dikhawatirkan. Saya minta Pak Rustam bantu saya mengawasi Abdul Majid. Saya doakan semoga suatu saat penghasilan Pak Rustam menjadi normal dan maksimal."
"Siap. Amin amin."
"Kalau bapak naksir sama si Leni, agak terlambat. Kalau bapak mau, ibu Sri masih kosong barangkali."
"Wah, kalau itu sudah saya coba. Lampu kuning Pak?"
"Lampu kuning bagaimana?"
"Hampir merah Pak. Sudah ada calonnya."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!