Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Belajar menebar kebaiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mempelai Perempuan

17 November 2021   17:04 Diperbarui: 18 November 2021   18:39 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dra, gede biayanya. Ente kan yatim piatu. Gak usah belagu!"

Seketika kami pun tertawa. Tawa kami langsung dilahap intro musik dangdut. Lagu Gadis atau Janda pun dinyanyikan. Sejumlah orang nekat bergoyang di depan panggung. Satu orang menyodorkan uang seratus ribuan kepada biduan sesaat berikutnya seorang lainnya mengikuti. Para penontun bertepuk tangan.

Pada pertengahan lagu, sang biduan turun pangggung menghampiri Bos Tomang. Goyangannya menggoda iman.Tak mau kalah, Bos Tomang pun melambaikan tiga lembar uang seratus ribuan sebelum diberikan ke biduan itu. Menyaksikan hal itu Ustaz Munif senyum-senyum.

Setelah menyelesaikan makan pisang dan minum Ustaz Munif mengajak kami pulang. Umumnya kami tidak ingin berlama-lama mengingat masih banyak tamu yang akan masuk. Begitu Ustaz Munif pamit Bos Tomang meminta kami menyalami kedua mempelai di pelaminan.

Kembali aku memperhatikan mempelai perempuan, kali ini dari jarak dekat untuk memastikan bahwa dia adalah Sahrina yang pernah menjadi siswa binaanku. Seperti yang lainnya, aku pun menyalaminya dengan menyodorkan kedua tangan tanpa bersentuhan.

"Terima kasih," suaranya lembut.

Aku yakin seratus persen bahwa mempelai perempuan adalah Sahrina. Dia tidak mengenali jati diriku. Kupikir, begitu lebih baik.

Bos Tomang mengantar kami hingga di pintu keluar.

Dalam hati aku berdoa bagi kebaikan Sahrina. Semoga jodohnya dengan Boncu langgeng sebagai jodoh terakhirnya yang diberkahi kebahagiaan.[]    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun