Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Belajar menebar kebaiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mempelai Perempuan

17 November 2021   17:04 Diperbarui: 18 November 2021   18:39 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ruwet Bu, ruwet!" Aku menyerahkan sejumlah catatan tentang Sahrina kepada guru Ibu Selvi, guru Bimbingan Konseling.  

"Saya terima Pak, tapi Bapak tolong bantu saya dalam menanani kasus Sahrina."

"Siap Bu, Siap."

Karena aku pun sibuk dengan urusan lain dan Bu Selvi tidak meminta bantuan, perhatianku terhadap masalah Sahrina nyaris luput. Berselang sepekan ada kabar dari Bu Selvi bahwa Sahrina akan keluar. Bu Selvi menjelaskan bahwa ternyata hubungan Sahrina dengan Ferdian telah melampaui batas. Bu Selvi menyarankan agar Sahrina dinikahkan. Penanganan kasus Sahrina berakhir dengan pengunduran atas nama ibunya. Dengan demikian berarti Sahrina keluar. Namanya dicoret dari daftar siswa. Setelah itu aku tidak lagi melihat ataupun mendengar kabar tentang Sahrina.

***

Begitu musik berjeda, seorang teman menepuk bahuku. Aku tersentak, kaget.

"He, Pak Guru melotot ke pengantin perempuan melulu dari tadi!"

 "Cantik yah! Bisaan si Boncu cari istrinya."

"Iyalah, anak bos. Kuat modalnya. Si Boncu nikah keempat kali itu. Duda sama janda, Pak Guru."

"Bagus kalau begitu."

"Apanya yang bagus, saya saja baru sekali. Saya juga mau kalau dikasih yang kayak gitu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun