Kebiasaan ini tidak hanya mengurangi kualitas hubungan sosial, tetapi juga dapat menimbulkan perasaan tidak dihargai pada orang lain. Jika terus dilakukan, phubbing dapat merusak hubungan, baik dengan pasangan, keluarga, maupun teman.
Menghindari Dampak Negatif Media Sosial
Bagaimana cara menghindari dampak negatif media sosial? Langkah pertama adalah menyadari bahwa media sosial hanya alat, bukan penguasa hidup. Gunakan media sosial dengan tujuan jelas, seperti mencari informasi bermanfaat atau berkomunikasi dengan teman. Jangan buang waktu dengan scroll tanpa tujuan.
Menghindari brain rot dapat dilakukan dengan mengganti waktu konsumsi konten instan dengan aktivitas yang melatih otak, seperti membaca buku atau mencoba hobi baru. Sedangkan untuk mengatasi cyberbullying, jangan ragu untuk memblokir atau melaporkan pelaku. Yang sangat penting dari Cuberbullying ini adalah jangan sampai kita justru menjadi pelaku, walaupun tujuannya hanya iseng atau main-main.
Sementara untuk melawan FOMO dan FOPO, fokuslah pada apa yang benar-benar membuat Anda bahagia. Ingat, kebahagiaan tidak harus datang dari validasi orang lain. Jika perlu, lakukan social media detox dengan mengurangi penggunaan ponsel selama beberapa hari untuk mengembalikan fokus pada dunia nyata.
Akhirnya, kurangi menggunakan media sosial, terutama phubbing. Upayakan untuk menyisihkan waktu khusus untuk menjauh dari ponsel, terutama saat bersama orang tersayang. Hubungan yang terjalin di dunia nyata jauh lebih berharga daripada notifikasi apa pun di layar Anda.
Dengan pendekatan yang bijak, kita bisa memanfaatkan medsos secara optimal tanpa harus terjebak dalam efek negatifnya. Yuk, kendalikan media sosial sebelum ia mengendalikan hidup kita!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H