Dengan dengan demikian, tidak berlebihan kalau saya menganggap partai politik yang mencalonkan 'orang lain' sebagai calon kepala daerah, sebagai partai politik yang gagal.Â
Gagal menjalankan fungsinya sebagai wadah rekrutmen calon pemimpin.
Apalagi kemudian kalau merekrut tokoh untuk calon kepala daerah hanya berdasarkan popularitas saja, seperti mengusung artis menjadi kandidat kepala daerah.
Tentu saja opini saya ini tidak atau bukan meniadakan kemampuan atau kapasitas politik tokoh-tokoh non-partai yang mendaftarkan diri menjadi kandidat. Akan tetapi alangkah idealnya, seseorang yang akan maju di Pilkada 2024 nanti itu adalah tokoh senior dari partai politik. Karena kesenerioran atau lamanya dia berada di partai, memberinya pelajaran dan pengalaman politik yang berharga untuk berkiprah menjadi kepala daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H