Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lebih Baik Mana, Sistem Distrik atau Sistem Proporsional?

5 Januari 2024   10:42 Diperbarui: 5 Januari 2024   10:45 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Sistem ini berpotensi terjadinya nepotisme di internal Parpol. Parpol lebih cenderung memilih atau mendukung calon dari keluarga atau lingkaran terdekatnya tanpa mempertimbangkan kualitas dan kompetensi secara objektif. Praktik nepotisme ini dapat merusak prinsip demokrasi dan dapat menurunkan kualitas anggota Legislatif.

3. Anggota Legislatif memiliki kedekatan yang terbatas dengan rakyat, hal ini isebabkan mereka merasa tidak dipilih langsung oleh rakyat.

4. Dalam sistem ini, potensi oligarki parpol semakin menguat jika tidak memiliki sistem rekrutmen yang transparan. Calon yang diusung atau dipilih oleh partai politik dapat terkonsentrasi pada kelompok-kelompok kepentingan yang ada di dalam partai tanpa memperhatikan aspirasi dan kepentingan masyarakat secara luas. Hal ini akan membuka celah bagi praktik politik yang tidak sehat dan dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap Parpol dan proses politik secara umum.

Demikian kelebihan dan kekurangan dari sistem Proporsional, baik Terbuka maupun Tertutup. Untuk menentukan apakah sistem Pemilu di Indonesia Distrik atau Proporsional, kita akan melihat kelebihan dan kekurangan sistem Distrik.

Sistem Distrik

Sistem Pemilu Distrik adalah sistem Pemilu berdasarkan lokasi daerah pemilihan bukan berdasarkan jumlah penduduk. Dalam sistem ini wilayah negara dibagi ke dalam beberapa distrik pemilihan.

Caleg yang mendapatkan suara terbanyak akan mengambil seluruh suara yang diperolehnya tanpa memperhitungkan selisih perolehan suara (the winner takes all). Untuk menang, seorang Caleg hanya perlu mendapatkan lebih banyak suara daripada lawannya.

Semakin banyak Caleg yang bersaing memperebutkan kursi, besar kemungkinan kandidat yang menang hanya akan menerima sedikit suara.

Kelebihannya:

1. Dalam sistem Distrik, ada hubungan kedekatan antara Caleg dengan pemilihnya. Penyeleksian lebih ketat dan kompetitif.

2. Memungkinkan terjadinya penyederhanaan partai politik dan pemerintahan lebih stabil. Cenderung menghasilkan pemerintahan kuat dari satu partai. Mendorong munculnya oposisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun