Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Perang Badar: The Decisive War (5)

24 Maret 2023   16:59 Diperbarui: 24 Maret 2023   17:02 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penyergapan pasukan Muslim/sumber: mistikusblogspotcom

Beberapa menit kemudian, terlihat kafilah dagang Quraisy. Lentera-lentera yang bergoyang serta suara lenguhan unta semakin menandakan mereka semakin mendekat.

Abdullah bin Jahsy dan pasukannya semakin erat memegang senjata masing-masing. Tak ayal keringat pun membasahi tubuh mereka. Ketegangan yang mereka rasakan mengalahkan dinginnya udara menjelang tengah malam.

"Tunggu aba-aba dariku," bisik Abdullah bin Jahsy.

Tidak ada yang menyahut. Sepuluh pasang mata semuanya fokus pada sasaran yang semakin mendekat. Tinggal beberapa meter saja, rombongan itu ada di bawah mereka.

***

           

Sementara itu, kabilah dagang Quraisy yang dipimpin Amr bin al-Hadhrami tidak menyadari ancaman tengah mengintai dan menunggu saat yang tepat untuk menyerang mereka.

"Hasil dagang kita kali ini benar-benar luar biasa, kita untung beberapa kali lipat," kata Utsman bin Abdullah bin al-Mughirah kepada Amr bin al-Hadhrami.

"Engkau betul, Utsman. Aku pun tidak menyangka. Kalau tahu akan begini, kemarin kita membawa barang dagangan yang lebih banyak," balas Amr bin al-Hadhrami.

"Hahaha .... Rupanya Latta dan Uza memberkati kita. Perdagangan kita kali ini tidak mengecewakan. Perjalanan pun aman." Utsman bin Abdullah tak bisa menyimpan kegembiraannya.

"Sebelum tengah hari kita akan sampai di Mekkah. Rupanya Muhammad sudah kapok, beberapa kali berusaha mencegat kafilah kita, mereka selalu gagal," Amr bin al-Hadhrami menimpali kegembiraan Utsman bin Abdullah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun