"Ini rumahku!" bentak Farukh.
"Tidak, ini rumahku!" balas si Syekh.
Mendengar keributan yang terjadi, orang-orang berdatangan, salah satunya adalah Imam Malik bin Anas. Mereka kemudian membela si Syekh, apalagi mengetahui Farukh adalah orang asing, tidak ada yang mengenalnya seorang pun.
Orang-orang pun, termasuk Imam Malik bin Anas, mengusir Farukh dan memintanya untuk meninggalkan Madinah.
Karena orang-orang memegangi dan mendesaknya untuk pergi, maka Farukh berteriak dengan sangat nyaring, "Aku Faruuuukh! Aku Farukh pemilik rumah ini."
Tiba-tiba muncul seorang wanita tua dari dalam rumah, dan berteriak. "Ya Allah! Wahai saudara-saudaraku, orang ini adalah Farukh. Dia suamiku, lepaskan dia!"
Suhaila kemudian menatap dan memegang wajah Farukh. "Selamat datang suamiku. Tahukah kamu, dia adalah anak kita."
Setelah mengetahui yang sebenarnya, orang-orang pun membubarkan diri. Sementara Suhaila kemudian membawa Farukh memasuki rumah. Syekh, putra mereka tidak ikut masuk, seolah memberi waktu kepada kedua orangtuanya untuk saling melepas rindu.
Di dalam rumah, mereka membicarakan apa yang mereka alami selama 30 tahun. Sampai kemudian Farukh menanyakan uang simpanan yang ia titipkan kepada istrinya.
Mendapat pertanyaan dari suaminya itu, Suhaila malah bertanya, "Suamiku, apakah engkau tadi ke masjid Nabi sebelum pulang ke rumah ini?"
"Ya, aku tadi salat Asar di sana!" jawab Farukh.