Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kesetiaan Seorang Istri dan Tanggung Jawab Seorang Ibu

22 Desember 2022   13:05 Diperbarui: 22 Desember 2022   13:20 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi istri yang setia/sumber: keluargacintacom

Hingga kemudian, saat usia anaknya menginjak 5 tahun, Suhaila mendapat kabar bahwa Farukh, suaminya, telah gugur di medan perang. Tentu saja berita itu sangat menggetarkan hatinya. Untuk menahan gejolak di dalam dirinya, dia hanya berucap, "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun."

Setelah mendengar berita duka itu, Suhaila pun membuka simpanan suaminya. Namun, dia bertekad bahwa uang simpanan suaminya itu hanya akan digunakan untuk pendidikan anaknya, bukan untuk makan sehari-hari. Maka, dengan telaten dia mendidik anaknya. Mengajaknya ke majelis-majelis ilmu dan dzikir. Serta membawanya ke majelis-majelis para ulama menyampaikan ceramah.

Suhaila pun mengundang beberapa guru ke rumah untuk mengajari anaknya Al-Quran dan As-Sunnah. Dia membayar mereka dengan uang simpanan suaminya. Tak lupa Suhaila selalu berdoa supaya anaknya kelak menjadi seorang yang saleh sekaligus berilmu.

***

Tiga puluh tahun kemudian.

Di sebuah wilayah yang sangat jauh dari Kota Madinah, di daerah yang berbatasan dengan Cina, sekelompok pasukan Muslim sedang beristirahat. Mereka baru saja memenangkan pertempuran.

Di antara pasukan Muslim itu, tersebutlah seorang prajurit yang berusia 50 tahun, yang terlihat gelisah. Entah mengapa, beberapa hari ini di kepalanya selalu terbayang wajah istrinya. Istrinya yang sudah ditinggalkannya 30 tahun yang lalu untuk berjihad.

Karena sangat rindunya pada sang istri, maka dia pun meminta izin kepada komandan pasukan untuk pulang ke Madinah. Dan setelah mendapat izin, prajurit itu yang ternyata Farukh segera berangkat menuju Madinah dengan mengendarai unta.

Perlu waktu sebulan untuk sampai di Madinah. Namun, kerinduannya pada sang istri telah memompa motivasi dan semangatnya untuk menyelesaikan perjalanan itu secepat mungkin.

Akhirnya, menjelang sore, sampai juga Farukh di gerbang masuk kota Madinah. ada keraguan dalam dirinya. Apakah istrinya masih tinggal di rumah yang dulu? Apakah istrinya masih ingat padanya? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Untuk menenangkan hatinya dari keraguan-keraguan tersebut, dia beranjak ke Mesjid Nabawi. Farukh kemudian melaksanakan salat sunat dua rakaat kemudian berdzikir sambil menunggu waktu salat Asar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun