Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Baso Tiren

18 April 2022   08:49 Diperbarui: 18 April 2022   09:01 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu terlihat terkejut mendengar jawabanku. Dia lalu menutup muka dengan kedua tangannya sambil mengucap, "Astaghfirullah ... ya Allah, ampuni hambaMu ini!"

"Kenapa aku sampai berpikiran menerima tawaran Mang Jana, astaghfirullah ...." kedua tangan ibu masih ditutupkan ke mukanya.

Aku pelan-pelan melepas tangan ibu dari mukanya dan sejenak ibu menatapku dan langsung  merangkulku, airmatanya membasahi pundakku.

"Terimakasih, Nak. Kau telah mengingatkan ibu."

"Insya Allah, Bu. Selama kita sabar dan tidak melanggar syariatnya, Allah akan selalu melapangkan rezeki hambaNya."

Dua hari kemudian ketika Mang Jana datang lagi, ibuku langsung menolak tawarannya. 'Lebih baik merugi daripada harus berbuat dosa', kalimat itu yang sempat terdengar olehku saat ibu menolak tawaran Mang Jana.

Sepekan kemudian terjadi penggerebekan beberapa warung baso oleh polisi dan masyarakat. Dan sejak itu, warung baso ibuku ramai lagi didatangi pembeli

*****

*Ayam tiren = ayam mati kemaren.

*Terinspirasi kisah gadis penjual susu di zaman khalifah Umar bin Khaththab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun