Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tabrak Lari

2 Desember 2020   12:33 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:38 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Be betul, Pak!"

"Materi presentasinya luar biasa, mudah dipahami tetapi menjelaskan banyak informasi. Tapi sayang, Anda kelihatannya gugup, tidak tenang. Muka Anda pun kelihatan pucat."

Jonan hanya mengangguk. Bagaimana tidak gugup dan bagaimana mau bersikap tenang, kalau setengah jam yang lalu dia telah melakukan tabrak lari. Masih terbayang dalam kepalanya, bagaimana Si Pengemudi sekuter tergeletak dan berdarah.

***

Sukses presentasi dan pujian dari Pak Hary tak mengurangi rasa gugup dan merasa bersalahnya. Jonan duduk termenung di ruang kerjanya sendirian.

"Tidak, dia tidak apa-apa, itu bukan tabrakan yang keras," lirih Jonan menghibur diri. "Lukanya tidak parah, pasti ada yang segera menolongnya atau membawanya ke rumah sakit."

Kedua tangannya menyangga kepalanya yang tertunduk. Beberapa kali kepalanya juga digelengkan, seolah ingin mengenyahkan bayangan Si Pengemudi sekuter.

***

Sepuluh menit mengurung diri di ruangannya, tiba-tiba Jonan dikagetkan suara intercom di sebelah kirinya, yang kemudian dengan malas diangkatnya.

Terdengan suara jenny di seberang sana, "Pak Jonan, ada tamu."

'Tamu? Perasaan dia tidak ada janji dengan siapa pun,' pikirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun