Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tabrak Lari

2 Desember 2020   12:33 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:38 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ga sarapan dulu, Yah?"

"Ga, Mah. Ayah harus cepat-cepat ke kantor." Jonan mengambil kunci mobil dan langsung berbalik, "Ayah pergi dulu, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam," balas istri Jonan.

"Tumben ayah buru-buru ke kantor." Hendrik yang baru keluar kamar langsung duduk dan mengambil roti bakar.

"Entahlah, mungkin ada rapat penting."

***

Dengan tergesa Jonan memasuki kantor, langsung bertanya pada Jeny si Sekretaris, "Bos-bos sudah pada datang?"

"Belumlah, sepagi ini?"

"Syukurlah," batin Jonan.

Kedatangan pimpinan perusahaan dari kantor pusat membuat Jonan terbawa sibuk. Pak Hary, pimpinan Cabang, atasan Jonan menyuruhnya mempersiapkan bahan untuk presentase. Bos dari kantor pusat ingin mengevaluasi kinerja kantor cabang selama semester terakhir.

Karuan saja, pekerjaan dadakan itu membuat Jonan harus over time beberapa malam terakhir, walaupun pekerjaannya dilakukan di rumah. Tiga hari tiga malam, akhirnya Jonan berhasil membuat bahan presentasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun