Mohon tunggu...
Urip Budi Harto
Urip Budi Harto Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA di SMPN 2 Kangayan

Saya adalah seorang murid dari siswa-siswa saya yang luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi 2.3 Coaching Supervisi Pendidikan

10 Oktober 2022   22:59 Diperbarui: 10 Oktober 2022   23:03 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

R = Rencana Aksi

TA = Tanggung Jawab

Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi?

Murid bukanlah sebuah kertas kosong. Mereka datang dengan berbagai latar belakang, kemampuan dan potensi. Tugas seorang pendidik adalah menjadikan latar belakang mereka sebagai pondasi kuat dalam memimpin pembelajaran. Selain itu, pendidik diharapkan memiliki keterampilan yang dapat mengarahkan anak didik untuk menemukan jati diri dan melejitkan potensi mereka.

Salah satu keterampilan yang diperlukan adalah keterampilan coaching sebagai bentuk pendekatan komunikasi sebagai seorang pendidik. Pendekatan coaching dalam komunikasi diperlukan karena kita melihat para murid kita sebagai sosok merdeka. Sosok yang dapat menentukan arah dan tujuan pembelajarannya, serta meningkatkan potensinya sendiri.

Pendekatan coaching menjadi salah satu proses "menuntun" kemerdekaan belajar murid dalam pembelajaran di sekolah. Merdeka belajar dapat membuat murid menjadi lebih merdeka dalam mengeksplorasi diri dan mengoptimalisasi potensi guna mencapai tujuan pembelajaran. Guru menuntun belajar murid dengan memfasilitasi  sesuai kesiapan belajar, minat dan  profil belajar melalui pembelajaran berdiferensiasi. 

Dalam pembelajaran seorang guru menerapkan coaching dengan menyampaikan tujuan terlebih dahulu, kemudian mengidentifikasi masalah dengan mengajukan pertanyaan berbobot yang akan menggali kekuatan murid sehingga murid tersebut mampu membuat rencana aksi dan dapat memberdayakan kekuatan yang mampu membuat komitmen yang bertanggung jawab. Dengan begitu, kebutuhan belajar individu murid terpenuhi.

Walaupun pendidik memandang murid sebagai sosok yang merdeka, pendidik tetap harus "menuntun" perilaku murid agar tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Untuk itu, pentingnya pembelajaran sosial emosional harus diimplementasikan secara sengaja di kelas/ sekolah. Karena kita mengharapkan murid menjadi manusia yang merdeka, mandiri serta bertanggung jawab. Dengan memahami kompetensi sosial emosional, murid dapat mengenali dan mengendalikan emosinya, memiliki kesadaran sosial, terampil dalam berelasi dan memunculkan keputusan yang bertanggung jawab. 

Dalam PSE guru bertindak sebagai coach, peran guru menjadi mitra yang setara bagi murid yang dapat memberdayakan kemampuan  murid lewat pertanyaan-pertanyaan terbuka yang diajukan untuk menggali kekuatan diri yang dimiliki oleh murid untuk bisa menemukan sendiri mengapa masalah itu bisa terjadi dalam dirinya dan bagaimana tindakan yang harus dilakukan agar masalah yang didihadapinya itu dapat diselesaikan menurut cara terbaik menurut murid.

Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran?

Keterampilan coaching merupakan keterampilan komunikasi yang mendorong lawan bicara menemukan versi terbaik yang bisa ia perbuat untuk menyelesaikan masalah. Komunikasi yang interaktif dalam coaching bisa memaksimalkan potensi lawan bicara, maka dalam pengembangan kompetensi memang perlu diterapkan Teknik komunikasi coaching. Guru sebagai pemimpin pembalajaran akan banyak menemukan permasalahan-permasalahan baik yang dihadapi oleh guru maupun yang dihadapi oleh siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun