Mohon tunggu...
Muhammad Luthfi Yufi
Muhammad Luthfi Yufi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar MTsN Padang Panjang

Hobiku memasak dan fotografi, dan keduanya selalu membuat hariku lebih seru! Memasak adalah petualangan rasa—seperti bermain dengan palet warna, tapi dengan bumbu dan bahan makanan. Setiap masakan adalah eksperimen kecil, dan rasanya selalu menyenangkan ketika berhasil menciptakan hidangan yang enak. Fotografi, di sisi lain, adalah cara favoritku untuk mengabadikan momen-momen ajaib yang kadang terjadi begitu saja. Dengan kamera di tangan, rasanya seperti memegang kunci untuk menghentikan waktu. Plus, belajar editing itu seperti memberi sentuhan sihir pada fotoku—membuatnya lebih hidup dan memuaskan. Hobi-hobi ini tidak hanya membuat hariku lebih berwarna, tapi juga membawaku lebih dekat dengan hal-hal yang aku cintai.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Menyesal Lupa Buk

16 September 2024   19:36 Diperbarui: 17 September 2024   17:53 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apip tersenyum lebar, menepuk pundaknya. "Ternyata nggak seburuk yang kita kira, kan?" katanya puas.

Putin juga menepuk punggung Upi. "Kamu berhasil, Pi. Kita harus rayakan ini. Lain kali, kita lebih serius ya," katanya penuh semangat.

Upi tersenyum, merayakan keberhasilan kecil itu bersama teman-temannya. Dalam tawa dan canda, Upi menyadari sesuatu yang penting.

Konflik dalam cerita ini adalah ketidakmampuan Upi untuk mengatasi sifat pelupanya. Hal ini menciptakan masalah yang berulang dalam kehidupannya, baik di rumah maupun di sekolah. Namun, puncak dari konflik ini terjadi saat ia dihadapkan dengan tugas dan ulangan fisika. Ketika ia lupa mengerjakan tugas, ia merasa malu dan tertekan. Lalu, ulangan dadakan menjadi ujian nyata bagi dirinya. Konflik ini diselesaikan dengan dukungan teman-temannya, yang membantunya melalui situasi tersebut, dan Upi pun berhasil menghadapi tantangan itu.

Dari pengalaman ini, Upi belajar bahwa meskipun menjadi pelupa adalah bagian dari dirinya, itu bukan alasan untuk menyerah atau mengabaikan tanggung jawab. Dengan usaha keras, persiapan yang lebih baik, serta dukungan dari teman-teman, ia bisa melewati tantangan apapun.

---

TAMAT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun