Mohon tunggu...
Untung Dwiharjo
Untung Dwiharjo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tinggal di Surabaya

Lulusan Jurusan Sosiologi Fisip Unair. Pernah bekerja sebagai wartawan dan peneliti pada lembaga Nirlaba nasional yang berbasis di Surabaya. Pernah meraih juara pada lomab LKTI dan beberapa kali tulisannya mampir di bebrapa media seperti Jawa Pos, Surya, harian Bhirawa dan detik.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pengalaman Bekerja di Lembaga Non Profit: Sebuah Pandangan Pribadi

21 Desember 2021   07:20 Diperbarui: 21 Desember 2021   09:00 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka pejah gesang derek  mawon atau mencari aman saja. Maka semuanya diserahkan ke diri sendiri, apalagi sekarang pada masa pandemi covid-19 dimana kondisinya jauh lebih sulit.

Karena semakin lama bertahan maka usia pun akan bertambah dan pilihan-pilihan kesempatan atau peluang menjadi lebih terbatas. Apalagi kalau bagi orang lama telah mempunyai anak dan istri maka segala resiko dihitung dan ditata agar tidak ada penyesalan dikemudian hari.

Jadi bagi yang muda-muda yang baru lulus memang kalau terpaksa masuk ke lembaga yang demikian maka cukup 1 atau 2 tahun untuk menimba ilmu disana sambil melihat peluang lebih baik. 

Jangan sampai  memakai kacamata kuda karena terhegemoni oleh pemikiran tertentu sehingga kadang melupakan akan nasib sendiri dimasa yang akan datang.

Kita hendaknya teringat oleh peringatan seorang ulama yang mengatakan bahwa kita dilarang menjadi lilin, dimana dia menerangi tetapi malah dirinya yang terbakar. Maka kita sebagai manusia  yang diberi akal oleh sang pencipta untuk selalu memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan.

Apalagi di era post-truth dan era pemujaan materi ini  yang serba semuanya diukur oleh materialisme maka mungkin kita bisa menjadikan adigum dalam politik "tidak ada teman dan kawan yang abadi" maka membuat kita selalu waspada akan janji orang tertentu yang mungkin  berjanji demi kepentingannya dirinya akan dengan mudah melupakan janji tersebut.

Demikian pengalaman ini saya tulis agar menjadi pelajaran  bagi generasi muda para lulusan baru perguruan tinggi agar pandai-pandai dalam menentukan profesi dan tempat kerja yang akan ditempuh untuk menyongsong masa depan Anda kelak. 

Tapi mungkin ini adalah pengalaman subyektif yang bisa jadi salah, walaupun mungkin sebagian  yang lain ada sisi benarnya, maka saya kembalikan lagi ke lubuk hati nurani masing-masing untuk melangkah. Anggap saja ini sebagai tulisan remeh temeh, tidak usah dipandang serius hehehe........

Untung Dwiharjo,  Alumnus Fisip Unair 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun