Mohon tunggu...
fairuz
fairuz Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Siswa biasa yang ingin menulis lebih jauh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Biodiesel dari Biji Kapuk Randu oleh: Dewi Indriana (085331081060) Siswa Sman 1 Srengat

28 Agustus 2024   19:16 Diperbarui: 28 Agustus 2024   19:22 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 https://bit.ly/476iZ3h

Sumber: Mirzayanti, Yustia Wulandari, et al (2022)

Menurut Sijabat, Genardus Oktavri, et al (2017) penelitian biodiesel dari biji kapuk randu dengan bantuan katalis lempung memiliki beberapa proses (tahapan) dalam pengerjaannya yaitu,

1.Proses Pembuatan Katalis

Lempung ditumbuk dan diayak dengan ukuran -100+200 mesh dengan ketentuan partikel yang lolos pada mesh -100 dan tertahan pada mesh +200 yang akan diambil untuk pembuatan katalis lempung. Selanjutnya, akan dilakukan aktivasi lempung. Pada 100 gram lempung akan dilakukan pemanasan pada suhu 105C sampai didapatkan berat lempung konstan, kemudian lempung akan ditambahkan dengan 400 ml larutan H2SO4. Campuran tersebut diaduk selama 3 jam pada suhu 60C, lalu didinginkan dan disaring melalui pompa vakum. Selanjutnya sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105C setelah dikeringkan dalam oven lalu didinginkan pada ruang terbuka, dilanjutkan dengan kalsinasi dengan suhu 300C selama 3 jam. Selanjutnya lempung di dinginkan dalam desikator dan siap untuk dikarakterisasi.

Aktivasi secara basa sendiri kita perlu memanaskan 100 gram lempung pada suhu 105C sampai diperoleh berat lempung konstan. Lalu lempung ditambahkan dengan larutan NaOH sebanyak 400 ml yang diencerkan dari larutan NaOH 18 M. campuran tersebut diaduk selama 3 jam dengan suhu 60C, kemudian disaring dengan menggunakan pompa vakum. Selanjutnya sampel dapat dikeringkan pada oven dengan suhu 105C setelah dikeringkan dalam oven lalu didinginkan pada ruang terbuka. Dilanjutkan pada proses kalsinasi dengan suhu 300C selama 3 jam. Selanjutnya lempung didinginkan dalam desikator dan siap untuk dikarakterisasi (Nurlis, et al dalam Laili, dkk: 2014). Jika sudah akan diuji adsorpsi dan keasaman katalis, struktur kristal katalis menggunakan XRD (X - Ray Diffraction) dan gugus fungsi katalis menggunakan FTIR (Fourier Transfrom Infra Red).

2.Proses Degumming

Sebelum melakukan proses esterifikasi dan transesterifikasi, minyak tersebut terlebih dahulu akan diuji / dianalisa sifat fisikanya. Setelah itu akan dilakukan degumming yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran dalam minyak (Sijabat, Genardus Oktavri, et al dalam Ketaren: 1986). Minyak akan ditimbang kemudian akan dipanaskan hingga mencapai suhu 80C sambal diaduk menggunakan magnetic strirrer. Setelah itu, ditambahkan dengan asam phospat sebanyak 0,3% dari berat minyak. Suhu minyak harus tetap dipertahankan selama 15 menit sambil diaduk, selanjutnya minyak dimasukkan dalam corong pisah untuk memisahkan antara minyak dan pengotor yang masih mengendap. Setelah itu akan dilakukan penyaringan minyak kembali menggunakan kertas saring. Minyak hasil penyaringan akan kembali dianalisa sifat fisikanya untuk mengetahui karakteristiknya kembali yang meliputi densitas, viskositas, kadar air, kadar ALB, dan perubahan warna yang terjadi. Hasil dari proses degumming yaitu:

Proses degumming ini bertujuan untuk mengurangi kotoran dalam minyak kapuk seperti fosfolipid, serat yang terbawa saat proses ekstraksi minyak dan kotoran lainnya. Degumming dilakukan dengan memanaskan minyak biji kapuk sampai suhu 80C, kemudian ditambahkan asam phospat sebanyak 0,3% dari banyaknya minyak kapuk sambal diaduk selama 15 menit.

Pemilihan degumming dengan asam phospat agar terjadi proses koagulasi dan flokulasi sehingga partikel kotoran dapat mengendap karena adanya tumbukkan antar flok yang terjadi dengan bantuan pengaduk. Minyak kapuk yang telah melewati proses degumming ditentukan karakteristiknya meliputi densitas, viskositas, kadar air, kadar asam lemak bebas, dan warna dari minyak kapuk randu dari hasil proses degumming. Karakteristik minyak kapuk sebelum dan sesudah proses degumming dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Karakteristik minyak kapuk sebelum dan sesudah degumming

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun