“iya, siapa tuh abang namanya kakak..?”
“Hikam katanya”
“ha, Hikam? “
“biasa aja kakak, kamu kenal dia?”
“nggak kenal sih”
“lah terus maksud kamu apa, respone seperti denger kabar gak lulus sidang skripsi aja”
“yah, aku cuma berfikir mungkin dia Hikam yang akan menjadi Hakim”
(dengan wajah tanpa dosa dan sedikit tawa atas apa yang telah dipikirnya)
“oh God....”
serentak dari keempat kawan lainnya (Ainun, Wikke, Puput dan Vina)
“please deh kakak, gak usah mikir aneh-aneh ntar yang ada kamu malah mulai gak beresnya. Udah yuk ke kelas” Ika hanya tertawa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!