"Penderitaannya yang dialaminya buah sumpah serapah ibunya di masa kecil dulu." Begitu kira-kira penafsiran para tetangga.
Ya, sebuah kalimat mengerikan yang pernah dilontarkan oleh seorang ibu yang dikuasai oleh kemarahan kala itu.
"Ndeh nak, sabana mada waang. Cilakolah iduik ang. Kateh indak bapucuak, ka bawah ndak baurek, ditangah digiriak kumbang."
Pembaca tau apa artinya kalimat mengerikan itu? Baik, penulis coba terjemahkan.
"Duhai nak. Betapa nakalnya engkau. Celakalah hidupmu. Ke atas tak berpucuk, ke bawah tak berakar. Di tengah dihabisi hama."
Tampaklah betapa besarnya pengaruh setiap perkataan orang tua pada buah hatinya.
Oleh sebab itu Ayah Bunda, hendaklah berhati-hati dalam memilih kalimat yang akan dialamatkan pada buah hati. Jika sedang dikuasai kemarahan dan tak dapat menahan diri, menjauhlah sejenak dari ananda.Â
Tarik napas perlahan, tenangkan pikiran. Jauhkan segala pikiran buruk, bisikan hati atau lisan tak baik pada ananda. Hindari sama sekalu mengucapkan sesuatu buruk untuknya. Agar kelak tak celaka hidupnya.
Menorehkan coretan sederhana sembari ditemani semburat senja,
Solok, 3 November 2020
Bahan Bacaan