Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketika Menjadi Wali Santri, Bagaimana Strategi Mendampingi Buah Hati Saat Tak Selalu di Sisi?

25 Maret 2022   00:35 Diperbarui: 25 Maret 2022   20:47 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengingat usianya memasuki masa transisi sehingga perlu dukungan untuk meningkatkan percaya diri.

Kami berusaha untuk tidak memancing pertanyaan yang menyedihkan. Semisal, "Apakah kamu rindu rumah?" Atau, "Ibu sangat rindu padamu Nak."

Sebab ini sudah bisa dipastikan jawabannya adalah, "rindu". Sontak anak akan menangis dan ingin memeluk kita, atau sebaliknya.

Biasanya kami mengalihkan dengan lebih banyak memberinya motivasi.

"Mas yang semangat menghafal Al Qur'an ya. Bapak, ibu, adek-adek di rumah pun demikian, sama seperti mas di sana."

Dengan begitu anak tidak akan merasa berjuang seorang diri, sebab seluruh anggota keluarga ikut serta seperti dirinya. Menjadi pejuang.

Bagi kami ini merupakan kunci. Sebab semangat orang tua akan mengalir pada anak meski bukan lewat air. Motivasi orang tua pun akan terbagi pada anak meski tak selalu di sisi.

Menjadikan penelponan yang berdurasi terbatas sebagai pendampingan yang tiada batas. Semoga bisa menjadi bagian ikhtiar yang bermanfaat.

Libur kepulangan menjadi full time pendampingan, bukan memanjakan

Libur kepulangan adalah bonus istimewa bagi santri dan wali santri. Saat di mana bisa melepas kerinduan setelah sekian waktu tak di sisi. Di pondok si sulung, libur kepulangan dibagi per tiga bulan sekali.

Tiap santri mendapat kesempatan menjenguk orang tua selama dua pekan. Untuk rehat sejenak sembari melepas kerinduan, namun bukan memanjakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun