Mereka kembali menuai canda. Sudut ruang semakin dipadati calon penumpang kereta.
"Seperti biasa, kau akan bersiap. Kapan kita jumpa lagi?"
"Kalau tiba waktuku merindukan Yogya."
"Dan aku?"
"Hahaha iya."
Saat hati terpaut rasa tak perlu beragam janji. Pasti. Meski jarak kan terurai. Yakin ikatan hati tak kan tergerai. Ratri dan Tyo beradu dalam tatap. Berjanji esok kembali dengan sepenggal kisah yang terendap.
Tetiba kereta pun merapat. Ratri berpamit meninggalkan segenap harap. Â
"Sudah saatnya aku pergi."
"Ingat, kutunggu kau kembali. Tak hanya Yogya yang menanti. Tapi juga aku, kau mengerti?"
Ratri tersenyum sembari lambaikan tangan. Dari balik jendela kereta dia berjanji tak akan ingkar. Sebab ada hati yang tertinggal. Separuh jiwa pun sudut kota yang menyisakan cinta, Yogyakarta.
Niek~
Jogjakarta, 29 Maret 2020