"Tentu, seperti diriku kan?"
"Hahaha bisa saja."
***
Waktu begitu singkat, esok hari Tyo kembali memasuki ruang tunggu stasiun Tugu yang sudah mulai memadat. Ratri telah menunggu. Kali ini lebih awal, menjelang siang kereta kan mengawal Ratri kembali pulang.
"Kau sudah di sini rupanya."
"Iya."
"Kereta belum tiba?"
"Belum, sebentar lagi."
"Kau menantiku?"
"Begitulah."
Ruang tunggu stasiun kereta pun menjadi saksi cerita. Ratri dan Tyo kembali berjumpa. Namun tetiba Ratri harus berpamit tuk tinggalkan mimpi sejenak. Menyisa rindu yang tentu menyesak. Menjadi bagian terindah dalam kisah yang dicatat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!