Ah, itu masa lalu, didikan yang mungkin benar, mungkin salah dalam konteks masa kini. Saya hanya ingat, momen sakit itulah saya bisa minta Bapak dan Ibu jadi sebenar-benarnya mereka. Ada disamping saya. Memberikan yang kita mau sebagai anak-anak.
Akhirnya saya mensyen Kang pepih, Mas Isjet, Kompasiana, dan beberapa teman yang saya dapat info juga diundang. Mohon maaf, saya tidak datang.
Sabtu pagi, 12 Desember 2015, saya sudah siap. Bukan ke Istana. Namun ditengah derasnya hujan di Bogor, menunggu taksi ke rumah. Kami telepon, karena kami tak punya kendaraan roda empat. Hanya roda dua yang kalau menembus hujan, kasihan anak saya.
Demi itu, kami menelepon taksi untuk ke sebuah Mal yang ada bioskopnya. Bekal Voucher belanja di supermarket hadiah salah satu lomba di Kompasiana kami bawa, untuk berbelanja makanan minuman sambil nonton. Bujet lain sudah masuk ke biaya dokter dan lab beberapa hari ini. Juga nonton dan taksi.
Saya gembira. Sama hal nya dengan teman-teman Kompasianers yang di Istana. Anak saya gembira, menonton film Good Dinosaur. Sambil makan roti yang dikunyah sedikit sedikit karena masih sulit menelan dan ngga mau makan.
Hari Sabtu itu sungguh menggembirakan. Ayah, Bunda dan Kaka bersama-sama.
Minggu, Jessica berangsur sembuh. Sementara saya, sakit. Tak mengapa. Gantian bed rest dirumah. Kompasianival tahun ini, terlewat. Tapi tak percuma karena ada mereka, Bunda dan Jessica disisi saya.
Senin pagi, 14 Desember, saya masih lemas dirumah. Jessica tiba-tiba sudah siap sekolah. Bundanya, seperti biasa, sejak Jam 5 Subuh sudah berangkat bekerja. Komuter yang tak punya banyak waktu untuk anak kecuali Weekend. Konsekuensi kami, keluarga dengan konfigurasi suami menganggur dan anak yang sudah mau mau masuk SD. Banting tulang dengan cinta kasih.
Tak kuasa menahan, Jessica pergi ke TK nya di dekat rumah. Saya juga ada acara lain hari itu di Jakarta. Jam 9 saya berangkat selang satu jam setelah Jessica diantar ke TK nya.
Jam 13.00 WIB, kembali ada WA dari istri saya di kantornya.
“Ayah, Kaka muntah disekolah. Kaki-nya juga bintik-bintik merah. Kalau bisa pulang.”