Mohon tunggu...
una anshari
una anshari Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Merasakan, Menulis dan Membagikan

Traveller yang selalu berharap dapat mengambil hikmah dalam perjalanan untuk ditulis dan disharekan. Berbagi itu indah :)

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Izinkan Buku Sampai pada Kami di Pelosok

12 Februari 2019   18:30 Diperbarui: 15 Februari 2019   01:39 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua, pasti tahu bahwa kecerdasan tidak melulu dari buku fisika dan matematika. Ada nilai-nilai moral yang amat sangat penting, untuk membentuk karakter penerus bangsa ini. Banyak buku selain fisika dan matematika yang juga tidak kalah pentingnya.

Sekali lagi, kita semua setuju, bahwa manfaat membaca begitu banyak. Demi pertumbuhan pikiran manusia yang lebih baik.

Dari sisi pembaca

Ada banyak sekali manusia yang gemar membaca dan menulis. Itulah sebabnya media sosial ramai dengan cuitan atau curhatan. Semacam buku diary.

Dan juga tak terhitung banyaknya anggota Komunitas Menulis seperti KBM, Woment Script Community di Facebook bahkan ajakan nulis bersama setiap bulan atau waktu waktu tertentu yang dibentuk oleh suatu komunitas di Instagram salah satunya adalah katahati.

Mereka semua menulis dan membaca setiap hari. Dari sekian banyak itu, di antaranya anak sekolah, ibu rumah tangga, dan bapak yang harus menafkahi keluarga.

Rasanya membeli buku seharga satu kali makan satu keluarga bahkan lebih, terlalu mahal. Masih banyak kebutuhan hidup yang lebih mendesak untuk dipenuhi.

Apalagi, tidak adanya toko buku di sebuah daerah. Karena menjual buku amat sangat susah sebab mahalnya mengalahi satu kali makan di kafe yang tidak setiap hari bisa mereka rasakan. Harga buku yang mahal menjadi faktor.

Itulah mengapa, kami yang suka membaca harus menempuh perjalanan 2 jam demi mendapatkan buku ke luar kota. Harus sedia uang perjalanan yang setara dengan harga buku, belum ketika lapar seharian di kota orang. Rasa-rasanya, untuk membeli satu buku saja tidak etis. Sebab, perjalanannya saja menghabiskan lebih banyak dari harga buku.

Meskipun membeli buku di era digital saat ini tinggal membuka ponsel. Begitupun banyak toko buku online yang menawarkan diskon, akan tetapi tetap saja terkendala di ongkos kirim yang bisa sampai setengah harga buku, terlebih di luar pulau Jawa.

Walau begitu, demi hobi dan menganggap buku adalah kebutuhan, kami yakin masih banyak yang menyisihkan uang demi membeli buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun