Dari sini dapat kita simpulkan, bahwa dalam Muhammadiyah, tasawuf itu telah mendarah daging, meski tanpa menyebut nama tasawuf/spiritualitas/mistik. Karena secara otomatis, Muhammadiyah itu sendiri mengajarkan untuk bertasawuf yang bermakna taqarrub ilallah baik dalam pikiran (pribadi) hingga tindakan nyata (amal usaha), pada semua keadaan, yang dilakukan secara sempurna dalam ihsan: kita semua dalam pantauan Allah SWT.
(Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!