Penulis: Dr. Agus Sujarwanta, M.Pd. (Dosen UM Metro)
PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional. Penetapan tersebut dilakukan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor: 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)  sebagai bencana nasional.  Sejalan dengan status bencana nasional Covid-19 maka pada masa pandemi Covid 19 berimbas kepada kebijakan pembelajaran di sekolah. Implikasi dalam dunia pendidikan  adalah pembelajaran dilakukan dengan tatap muka secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.  Sekolah tidak dibuka secara penuh, namun  secara bertahap ruang kelas dibatasi dengan kapasitas 50%. Dengan kondisi ini maka pembelajaran yang maksimal pada saat peserta didik belajar di rumah perlu dicarikan solusinya. Secara khusus pada mata pelajaran biologi maka dapat dilakukan dengan memperkuat belajar mandiri di rumah dengan menggunakan project base learning. Pembelajaran di rumah yang dilakukan secara mandiri dapat menjadi alternatif  belajar biologi yang berorientasi kepada pemecahan masalah.
Kontkes PjBL, pada pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Pembelajar/peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar (Kemdikbud, 2014). PjBL menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. PjBL, dimulai dengan proses inquiry dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
PjBL menjadikan pembelajar melakukan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Peran guru dalam PjBL sebagai fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari pembelajar. Langkah langkah pelaksanaan PjBL dapat ditunjukkan dengan diagram pada Gambar 1.
Dari aspek proses dan produk, maka secara kontekstual pembelajarannya dapat didetailkan ke dalam langkah-langkah PjBL. Langkah-langkah tersebut menjadi suatu rangkaian inisiasi aktifitas yang dapat dilakukan di sekitar lingkungan tempat tinggal peserta didik.
Konteks masalah dasar yang mengungkap tentang viabilitas, dapat diambil pengertian secara umum bahwa viabilitas menyangkut kemampuan hidup dari suatu individu. Viabilitas  sangat tergantung pula dari perjuangan individu untuk mempertahankan hidupnya dalam persaingan antar individu maupun terhadap alam. Konteks masalah dalam PjBL ini viabilitas difokuskan kepada faktor alam yakni pencahayaan langsung dan pencahayaan tidak langsung dalam pemeliharaan ayam sistem kandang.
PENERAPAN PjBLÂ
Dalam pelajaran biologi, secara kontekstual dapat diambil kasus yang mudah ditemukan, sebagai gambaran adalah tentang budi daya ayam kampung, sebagai berikut:
1) Penentuan Pertanyaan MendasarÂ
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan  topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik, sebagai contoh: "Apakah ada perbedaan viabilitas ayam kampung antara pemeliharaan kandang dengan pencahayaan langsung dan pencahayaan tidak langsung?"
2) Mendesain Perencanaan ProyekÂ
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta didik. Dengan kolaborasi diharapkan peserta didik akan merasa "memiliki" atas proyek tersebut. Perencanaan berisi aturan kegiatan dalam  penyelesaian proyek, dapat dilakukan dengan  pembuatan 2 (dua) kelompok kerja, sebagai contoh:
- Kelompok pemelihara ayam kampung dengan kandang di luar rumah (faktor pencahayaan langsung).
- Kelompok pemelihara ayam kampung dengan kandang di dalam rumah (faktor pencahayaan tidak langsung)
Â
3) Menyusun JadwalÂ
Guru dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Aktivitas pada tahapan ini meliputi proses pembimbingan dalam rangka: Â
(a) Membuat timeline penyelesaian proyek (tahapan waktu kegiatan)
(b) Membuat deadline penyelesaian proyek (target proyek diselesaikan)
(c) Membimbing peserta didik dalam merencanakan prosedur kerja,
(d) Mengarahkan peserta didik ketika mereka membuat cara atau prosedur  yang tidak
   berhubungan dengan proyek, dan
(e) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu
   cara.
   Tabel 1. Penyusunan Jadwal dengan Menggunakan Barchart
No
Kegiatan
Minggu ke...
Keterangan
1
2
3
4
5
1
Penyiapan kandang.
2
Pelepasan bibit ayam kampung.
Â
3
Penimbangan ayam kampung.
4
Pengamatan viabilitas.
5
Tabulasi data
6
Penyusunan laporan
4) Monitoring  Peserta Didik dan Kemajuan ProyekÂ
Guru  memonitor aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring  menggunakan rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang  penting. Bentuk sederhananya dapat dicontohkan pada Tabel 2.
  Tabel 2.  Lembar Monitoring Penyelesaian Proyek
No
Sasaran Kegiatan
Â
Penilaian Hasil
Catatan
Hasil Observasi
1
2
3
1
Penyiapan kandang.
2
Pelepasan bibit ayam.
3
Penimbangan ayam.
4
Pengamatan viabilitas.
Â
Rubrik:
Skor 1= Capaian kegiatan belum tampak.
Skor 2= Capaian kegiatan mencapai 70%.
Skor 3= Capaian kegiatan di atas 90%.
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi, mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, dan membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya, seperti:
- Melakukan tes pengetahuan tentang budi daya ayam kampung (kognitif).
- Melakukan pemantauan unjuk kerja budi daya ayam kampung (psikomotor).
- Mengevaluasi sikap peserta didik dengan angket (afektif).
6) Mengevaluasi PengalamanÂ
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dalam pelaksanaan proyek dan hasil proyek yang sudah dicapai. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran mandiri, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran, seperti:
- Presentasi kelompok
- Presentasi klasikal
7) Fasilitas PendukungÂ
Oleh karena pembelajaran dilakukan dalam kondisi pandemi, maka pola interaksi guru dan peserta didik pada saat melakukan aktifitas di rumah dapat digunakan media sosial yang dimiliki oleh peserta didik, misal: Whatsap, Email, Google Meet, atau yang lainnya. Namun pada saat peserta didik mendapat giliran masuk secara tatap muka di sekolah maka guru dapat melakukan interaksi langsung secara klasikal  dengan peserta didik yang sudah mempersiapkan laporan hasil proyeknya.
PENUTUP
Dari pengembangan pembelajaran berbasis proyek pada pelajaran biologi dapat dirangkum secara sistimatis prosesnya sebagai berikut:
- Tahapan perencanaan PjBL dapat didesain oleh guru berkolaborasi dengan peserta didik.
- Guru mengontrol perkembangan proyek melalui  pemantauan jadwal yang telah disusun peserta didik.
- Guru memberikan fasilitasi dalam pelaporan melalui presentasi hasil proyek yang disusun oleh peserta didik.
- Guru melakukan penlaian secara lengkap, meliputi kompetensi: kognitif, psikomotor, dan afektif peserta didik.
BAHAN BACAAN
Agustina, Dewi. (2015). Penerapan Pemeliharaan dan Konstruksi Kandang Ayam Kalkun yang Baik. Makalah Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Semarang: Fakultas Peternakan, UNDIP.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. (2011). Potensi Budidaya Kalkun sebagai Ternak Alternatif. Artikel Situs Resmi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Indonesia.
Kemdikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA SMP/MTS untuk Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurniawan, Frendi. 2010. Pusat Informasi Masa Kini. http://fredi kurniawan.com/cara-budidaya-ayam-kalkun.
"Pengertian Viabilitas". www.pengertianmenurutparaahli.net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H