Para tokoh ulama seperti Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Sunan Gunung Jati, Sultan Suriansyah, Syekh Abdul Rahman, dan Syekh Jaffar, turut memainkan peran penting dalam menyebarkan ajaran Islam dengan pendekatan yang adaptif terhadap budaya lokal. Melalui metode dakwah yang akomodatif dan integratif, mereka berhasil menciptakan harmoni antara nilai-nilai Islam dan tradisi masyarakat Kalimantan, sehingga Islam dapat diterima dengan baik tanpa harus menghilangkan identitas budaya setempat.
 Keseluruhan proses ini menunjukkan bahwa penyebaran Islam di Kalimantan bukan hanya mengubah aspek religius, tetapi juga berperan dalam membentuk struktur sosial dan budaya masyarakat. Islam berkembang menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Kalimantan, didukung oleh warisan yang terus dipertahankan dan dilanjutkan oleh generasi berikutnya.
Â
DAFTAR PUSTAKA
 Ahyat, Ita Syamtasiyah. "Perkembangan Islam di Kesultanan Sambas" 8, no. 1 (2018): 11--20.
 Kultur, Antara, dan D A N Struktur. "Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman" 11 (2021): 237--54.
 M. Nuh, Zulkifli, Alimuddin Hassan, dan Kholil Syu'aib. "TUAN GURU RETEH SYEKH 'ABDURRAHMAN YA'QUB: Kiprah, Peran, dan Pemikirannya dalam Bidang Pendidikan Islam." POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam 4, no. 1 (2018): 23. https://doi.org/10.24014/potensia.v4i1.5050.
 Noorthaibah, Noorthaibah, dan Abdur - Rozak. "Relasi Islam dan Budaya Lokal di Kalimantan Timur: Persepsi Tokoh Masyarakat Mengenai Islam Nusantara." Jurnal Kawistara 10, no. 1 (2020): 89. https://doi.org/10.22146/kawistara.41206.
 Pokhrel, Sakinah. "sejarah masuknya islam." 15, no. 1 (2024): 37--48.
 Ramayulis. "Dasar-dasar kependidikan suatu pengantar ilmu pendidikan." Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 23, no. 2 (2015): 11--25.
 Tesis, Judul. "Bahan Ujian Pendahuluan," 2017.