Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat Anggrek Mekar

26 Januari 2023   15:17 Diperbarui: 26 Januari 2023   15:18 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama kemudian Ma'e pamit pulang. Mengingat sederet pekerjaan menantinya di rumahnya seperti memperbaiki rak tanaman Anggrek, membelah bambu untuk lanjaran, menggergaji batang pohon  mengkudu yang terlalu tinggi dan mengemasi barang-barang karena mau pindah ke rumah kontrakan baru.

Beberapa bulan berlalu. Kini, Ma'e tinggal di rumah kontrakan baru. Type 36. Halaman rumahnya sempit. Meskipun demikian,  penuh dengan berbagai tanaman. Selain tanaman hias seperti aneka jenis kaktus dan anggrek. Juga  ada tanaman  sayuran seperti cabe,  tomat,  bawang prei, seledri, kemangi, bayam,  kangkung, kelor dan katuk.

Setiap melihat  tanaman katuk di depan rumahnya penuh dengan pucuk daun katuk muda, Ma'e selalu teringat sahabatnya dan  ingin memetiknya. Lalu menyerahkannya kepada sahabatnya yang biasa Ma'e panggil Bu Sholihah.

Tetapi, hari itu Ma'e mendengar kabar sahabatnya jatuh sakit. Awalnya Ma'e mengira bu Sholihah  terkena typhus sebagaimana kabar yang beredar. Tak berapa lama kemudian, hari Selasa malam Ma'e mendengar kabar bahwa bu  Sholihah masuk IGD rumah sakit  swasta di Bondowoso karena sesak nafas akibat terpapar Covid. Beberapa hari setelah itu, tepatnya hari Ahad malam ada berita bahwa Bu Sholihah meninggal dunia. "Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un" Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali.

Semoga Allah ta'ala mengampuni dosa-dosanya, melindunginya dari siksa kubur dan memasukkannya ke surga-Nya. Aamiin Yaa Robbal'alamin

--Catatan Ma'e 66--

Bondowoso, 26/01/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun