Tak lama kemudian Ma'e pamit pulang. Mengingat sederet pekerjaan menantinya di rumahnya seperti memperbaiki rak tanaman Anggrek, membelah bambu untuk lanjaran, menggergaji batang pohon  mengkudu yang terlalu tinggi dan mengemasi barang-barang karena mau pindah ke rumah kontrakan baru.
Beberapa bulan berlalu. Kini, Ma'e tinggal di rumah kontrakan baru. Type 36. Halaman rumahnya sempit. Meskipun demikian,  penuh dengan berbagai tanaman. Selain tanaman hias seperti aneka jenis kaktus dan anggrek. Juga  ada tanaman  sayuran seperti cabe,  tomat,  bawang prei, seledri, kemangi, bayam,  kangkung, kelor dan katuk.
Setiap melihat  tanaman katuk di depan rumahnya penuh dengan pucuk daun katuk muda, Ma'e selalu teringat sahabatnya dan  ingin memetiknya. Lalu menyerahkannya kepada sahabatnya yang biasa Ma'e panggil Bu Sholihah.
Tetapi, hari itu Ma'e mendengar kabar sahabatnya jatuh sakit. Awalnya Ma'e mengira bu Sholihah  terkena typhus sebagaimana kabar yang beredar. Tak berapa lama kemudian, hari Selasa malam Ma'e mendengar kabar bahwa bu  Sholihah masuk IGD rumah sakit  swasta di Bondowoso karena sesak nafas akibat terpapar Covid. Beberapa hari setelah itu, tepatnya hari Ahad malam ada berita bahwa Bu Sholihah meninggal dunia. "Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un" Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali.
Semoga Allah ta'ala mengampuni dosa-dosanya, melindunginya dari siksa kubur dan memasukkannya ke surga-Nya. Aamiin Yaa Robbal'alamin
--Catatan Ma'e 66--
Bondowoso, 26/01/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H