Ada tanaman buah, seperti: pepaya, pisang dan stroberi. Ada tanaman sayur  seperti: Terong, bayam, cabe, tomat, bawang merah,  bawang daun dan kangkung. Ketika melihat  kangkung tumbuh  subur, aku  memetik daunnya. Setelah cukup banyak, aku membawanya ke dapur.
Aku mencuci kangkung, memotong-motongnya dan mengolahnya menjadi tumis kangkung. Bumbu: Â bawang merah, bawang putih, cabe dan tomat kurajang halus.Â
Wajan kupanaskan. Minyak sayur satu sendok kutuang. Setelah panas bumbu dimasukkan. Setelah harus, air satu sendok kutuang. Â Lalu sayur kangkung kumasukkan.Â
Menyusul saos tiram, kecap, laos  digeprek, gula dan garam secukupnya. Lima menit kemudian  kompor kumatikan. Tumis kangkung  kutuang ke panci sayur. Â
Ketika  aku meletakkan panci yang berisi tumis ke atas meja dapur, Suamiku datang.
Suamiku mengucapkan salam sambil melempar senyum.
Aku menjawab salam suamiku. Dan bergegas mengambil kotak bekal yang dibungkus furoshiki. Begitu  melihat jagung muda  di tas kresek yang dibawa suamiku, mataku berbinar- binar seketika. Â
"Umi, ini jagung dari sawah. Masak, ya?"  Suamiku  menyerahkan  tas kresek putih yang berisi jagung dan kotak bekal yang sudah kosong.
"Iya, Abi. Terima kasih!" Ucapku sambil menerima tas kresek dan kotak bekal yang dibungkus furoshiki dari tangan suamiku. Lalu aku mengolah jagung muda menjadi bakwan jagung dengan tepung bumbu instan plus rajangan bawang daun.
Sambil menunggu bakwan  matang, suamiku menghafalkan  Al Qur'an.
Sementara itu aku  menggoreng bakwan jagung. Setelah tampak coklat kekuning-kuningan, aku mengangkatnya. Setelah tiris aku menyajikannya di piring. Suamiku mengambil satu bakwan.