Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rinduku Dalam Furoshiki

16 Desember 2022   21:50 Diperbarui: 18 Desember 2022   16:38 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada tanaman buah, seperti: pepaya, pisang dan stroberi. Ada tanaman sayur  seperti: Terong, bayam, cabe, tomat, bawang merah,  bawang daun dan kangkung. Ketika melihat  kangkung tumbuh  subur, aku  memetik daunnya. Setelah cukup banyak, aku membawanya ke dapur.

Aku mencuci kangkung, memotong-motongnya dan mengolahnya menjadi tumis kangkung. Bumbu:  bawang merah, bawang putih, cabe dan tomat kurajang halus. 

Wajan kupanaskan. Minyak sayur satu sendok kutuang. Setelah panas bumbu dimasukkan. Setelah harus, air satu sendok kutuang.  Lalu sayur kangkung kumasukkan. 

Menyusul saos tiram, kecap, laos  digeprek, gula dan garam secukupnya. Lima menit kemudian  kompor kumatikan. Tumis kangkung  kutuang ke panci sayur.  

Ketika  aku meletakkan panci yang berisi tumis ke atas meja dapur, Suamiku datang.

Suamiku mengucapkan salam sambil melempar senyum.

Aku menjawab salam suamiku. Dan bergegas mengambil kotak bekal yang dibungkus furoshiki. Begitu  melihat jagung muda  di tas kresek yang dibawa suamiku, mataku berbinar- binar seketika.  

"Umi, ini jagung dari sawah. Masak, ya?"  Suamiku  menyerahkan  tas kresek putih yang berisi jagung dan kotak bekal yang sudah kosong.

"Iya, Abi. Terima kasih!" Ucapku sambil menerima tas kresek dan kotak bekal yang dibungkus furoshiki dari tangan suamiku. Lalu aku mengolah jagung muda menjadi bakwan jagung dengan tepung bumbu instan plus rajangan bawang daun.

Sambil menunggu bakwan  matang, suamiku menghafalkan  Al Qur'an.

Sementara itu aku  menggoreng bakwan jagung. Setelah tampak coklat kekuning-kuningan, aku mengangkatnya. Setelah tiris aku menyajikannya di piring. Suamiku mengambil satu bakwan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun