Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Winter Lily: Perjalanan Dimulai (Bagian 26)

3 Agustus 2023   08:37 Diperbarui: 3 Agustus 2023   10:36 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya tidak tahu kenapa Tuan Duke mengizinkan Anda ikut. Tapi saya harap Anda tidak merepotkan. Paculah kuda Anda hingga dapat menyusul saya, hiyaa ...." Dengan cepat kuda yang ditunggangi Huston melesat. 

Nath mengikuti Huston namun sia-sia. Dia tetap tertinggal. Batuan sebesar semangka lagi-lagi berjatuhan dari atas tebing. Kuda yang dinaiki Nath terkejut---tubuh Nath tersungkur ke tanah berpasir. 

"Anda baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja! Cepat susul Huston!" Nath kembali berdiri dan menaiki kudanya. Tapi kabar buruk untuknya. Kuda hitam miliknya terluka. 

"Hitam! Kakimu terluka. Apa kau bisa berjalan? Tapi pasti sakit kan?" Nath mulai berpikir. Jika ia terus pacu kudanya, mungkin Hitam, kuda kesayangannya sejak di Grastle itu bisa mati. Tapi jika ia hanya berjalan menuntun Hitam setelah mengobatinya mungkin dia yang akan mati. Kuda terakhir pasukan yang bersamanya telah meninggalkan nya jauh di belakang. Batu-batu itu juga masih berguguran.

Nath memutuskan untuk mencari gua dan mengobati luka kaki si Hitam lebih dahulu. Ternyata tidak sulit, dengan cepat  dia menemukannya. Gua yang tidak begitu besar. Nath dan kudanya memasuki gua. Sebuah kantong ia keluarkan dari dalam tas yang ia bawa. Ramuan obat luka yang sengaja Anna buat. 

"Ini tidak sakit kau tenanglah," ucap Nath pada kudanya yang mendadak mundur saat dia mendeka. Luka yang cukup membuat seekor kuda tidak bisa berlari kencang. Batu-batu itu berhasil menyentuh dua kaki depan si Hitam dan menggoresnya hingga luka menganga di sana.

Setelah di balut kain, luka itu selesai diobati. Diusapnya wajah si Hitam. Mereka siap melanjutkan perjalanan. 

KRAK!

Sesuatu menghantam pintu gua. Pijakan mereka tiba-tiba bergetar. Nath menoleh. Seekor monster besar dengan satu tangan panjang berbulu hendak memasuki gua hendak meraih Nath di dalamnya. 

Bergegas Nath menarik Si Hitam masuk lebih dalam ke perut gua.  Semakin dalam gelap dan lembab. Si Hitam yang ketakutan memekik mengeluarkan suara yang mem buat monster itu merobek pintu gua. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun